Sabtu, 14 Mei 2011

Backpacker ke Pulau Seribu (2)


Akhirnya bulan maret 2011 kemarin kesampaian juga travelling plus snorkling ke Pulau seribu bareng temen-temen kaskuser Jabotabek. Modal kenal salah seorang temen yang pernah backpacking bareng waktu ke Baduy Banten.

Jum'at malam sebagian besar rombongan memilih bermalam di sekitar kota tua dengan harapan bisa mencapai pelabuhan muara angke pagi-pagi sekali agar tidak tertinggal kapal yg berangkat jam 7 pagi ke pulau kelapa.

Saya memilih untuk menginap di kost teman di sekitar kebon sirih supaya bisa tidur lebih nyenyak. Karena faktanya kawan-kawan kaskuser lain tidur ngemper di sekitar kota tua dan menjadi santapan lezat nyamuk-nyamuk nakal, hehee...

Jam 6 pagi saya sudah sampai di pelabuhan muara angke kemudian sarapan bubur ayam ala kadarnya supaya ga masuk angin. Melihat saya sarapan, akhirnya teman-teman lain juga ikut beli bubur ayam yang sama. Saat itu tidak sengaja saya bertemu seorang kawan lama, tepatnya seorang teman kampus yang memang berdomisili di pulau Tidung kep.seribu. Dia bekerja di Jakarta, tapi karena keluarganya masih tinggal di P.Tidung, maka tiap sabtu pagi dia pulang ke P.Tidung.

Kapal berangkat jam 7 pagi dengan menempuh perjalanan selama 3.5 jam. Laut cerah dengan ombak cukup tenang. Di tiap kapal disediakan life jacket yang sebaiknya dikenakan saat dikapal. Semua rombongan kami wajib mengenakan jaket tersebut sebagai antisipasi keselamatan.

Sampai jam 10.30 di dermaga P.Kelapa kami langsung dijemput oleh pak Iman pemilik kapal yang kami sewa untuk mengantar snorkling dan berkeliling beberapa pulau.


Jam 13.30 kami berangkat ke P.Kayu Angin dekat P.Bira. P.Kayu Angin adalah tempat kami bermalam dan mendirikan tenda. Tenda? iya kawan, kami memutuskan betul-betul mengirit budget ala backpacker dengan memilih camping di pulau kosong dari pada sewa penginapan (idealis anak muda yg jiwa survivalnya tinggi).

Kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan meletakkan barang-barang bawaan kami termasuk 6 galon air mineral untuk kebutuhan selama camping 2 hari 1 malam di pulau kosong (ga da manusia & bangunan lain yg tinggal di pulau tersebut selain kami termasuk ga ada air tawar untuk bilas/mandi).


Sekitar jam 15.30 kami mulai snorkling. Jam segitu jika di daratan sudah lumayan adem mataharinya. Tapi di laut, subhanallah, masih panas banget. Kalo mikirin kulit bakal tambah eksotis alias geseng, malas rasanya untuk nyebur snorkling. Tapi karena ini merupakan first experience snorkling dan penasaran dengan keindahan dasar laut & terumbu karang kepulauan seribu, saya dengan senang hati merelakan resiko kulit yang akan makin eksotis, hehee... Tiap pengalaman toh memang membutuhkan pengorbanankan? *sok bijak* :D


Setelah 1.5 jam snorkling kami kembali ke pulau untuk makan malam di bawah langit senja pulau kayu angin yang sangat indah. Kalo mau dibandingkan dengan pengalaman dinner di pinggir pantai Jimbaran Bali, tentu disini jauh lebih indah dan syahdu karena sepi dan berpasir lebih putih. Kami duduk di atas pasir atau di batang-batang kayu yang ada di pinggir pantai sambil menyaksikan wonderfull sunset.


Malamnya kami berkumpul bersama, saling berkenalan dan mengakrabkan diri satu sama lain dengan membuat api unggun dan bernyanyi, bermain bersama tanpa mandi setelah snorling karena tidak ada WC umum yg menyediakan air tawar (kan pulau kosong). Tapi kami tetap sholat, walaupun badan dan rambut lengket karena air laut yang belum dibilas. Inilah resiko camping di pulau kosong. Sedangkan 6 galon air mineral kami prioritaskan untuk minum, masak, dan wudhu.

Subuh-subuh hujan sempat turun sekitar 1 jam. Agak deg-degan juga sih, karena begitu ngintip keluar tenda, garis bibir/tepi pantai tinggal berjarak 4-5 meter dari tenda. Tapi untunglah jam 5.30 gerimis berhenti dan kami mulai keluar tenda untuk sholat subuh dan sarapan sambil menikmati sunset yang sebenernya sih kurang cerah.


Sekitar jam 7 pagi kami mulai melipat tenda dan menyiapkan barang-barang kami sambil menunggu kapal pa Iman menjemput kami. Tapi sebelum kami kembali ke Jakarta, pagi itu kami kembali untuk snorkling di sekitar pulau Bira sampai jam 10.00. Beruntung di P. Bira ada WC umum. Sebetulnya di P.Bira ada vila-vila yang disewakan untuk umum. Sebelum ada tsunami Aceh P.Bira sangat ramai dikunjungi oleh tamu-tamu elit karena ada fasilitas lapangan golf. Tapi sejak tsunami tak ada lagi rombongan tamu penting yg datang ke P.Bira sehingga pulau tersebut menjadi terbengkalai kurang terurus walaupun masih ada penjaga vila yang mengurus vila.

Untuk pulang ke Jakarta kami tidak lagi melalui P.Kelapa. Karena tidak ada kapal ke Jakarta yang berangkat siang darisana. Akhirnya pa Iman membawa kami ke P.Pramuka karena ada kapal ke Jakarta yang berangkat jam 1 siang dari sana.

Di P.Pramuka saya sempat makan siang dan sholat (jamak Qoshor). Teman-teman yang lain bahkan sempat ke penangkaran kura-kura. Sayangnya saya lupa jika di P.Pramuka ada penangkaran kura-kura jadi tak sempat mampir kesana. Kebetulan di P.Pramuka kami berpencar.

Jam 14.00 kapal baru jalan ke Jakarta karena menunggu rombongan lain yg akan menumpang kapal tsb. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam. Sampai di muara angke kami sempat foto bersama sebelum akhirnya berpencar menuju rumah masing-masing.

Very nice & uniqe trip ever. Thanks kaskuser Jabotabek. Bersama kalian serasa muda belia kembali (loh? emang sudah tua ya?). See you all in the next trip ;)


ITINERARY
SABTU

07.00 – 10.30 Kapal dari Muara Angke – P. Kelapa
10.30 – 13.30 Istirahat, Makan Siang dan Sholat
13.30 – 14.00 Menuju P. Kayu Angin
14.00 – 15.30 Mendirikan tenda + Siap-siap snorkeling
15.30 – 17.00 Snorkeling
17.00 – 17.30 Kembali ke P. Kayu Angin
17.30 – 18.30 Makan malam + menikmati senja
18.30 – 19.30 Bersih-bersih badan
19.30 – 22.00 Kumpul Bareng + Api Unggun
22.00 “have a nice dream”

MINGGU
05.30 – 06.00 Sholat subuh
06.00 – 07.00 Sarapan sambil menikmati matahari terbit
07.00 – 08.00 Melipat tenda + beres-beres
08.00 – 10.00 Snorkling di P. Bira
10.00 – 10.30 Bersih-bersih badan
10.30 – 12.00 Menuju P. Pramuka
12.00 – 13.00 Keliling P. Pramuka + Makan siang + Sholat
13.00 – 16.00 Kembali ke Jakarta

BIAYA-BIAYA
Tiap peserta @Rp. 175.000 x 25 orang Rp. 4.375.000

Kapal Muara Angke-P. Kelapa @Rp. 35.000 x 23 orang Rp. 875.000
Makan siang @Rp. 25.000 x 25 Rp. 625.000
Makan malam @Rp. 25.000 x 25 Rp. 625.000
Sewa Boat untuk snorkeling 2 hari Rp. 600.000
Sewa Alat snorkeling @Rp. 35.000 x 25 orang Rp. 875.000
Kapal P. Pramuka – Muara Angke @Rp. 30.000 x 25 Rp. 750.000
Aqua gallon 6 @Rp. 20.000 Rp. 120.000
TOTAL Rp. 4.470.000
SISA Rp. - 90.000

2 komentar:

  1. dear dreamer...

    mau no contactnya P Irfan... Bolehkah??


    salam
    -rima-

    BalasHapus
  2. Dear Rima,

    Ternyata namanya pak iman bukan pak irfan. No. contact Pak Iman (P.Kelapa)081806650574.

    BalasHapus