Sabtu, 05 Oktober 2013

Itinerary Makassar 3D3N

Its my 3rd time to Makasar, masih banyak tempat yang mau saya liat di tempat ini. Tapi karena saya kali ini datang bersama kawan-kawan yang baru pertama kali datang ke makassar, jadi bikin itin ala firstimer makasar but include tanjung bira. Berikut contekannya..

Day 1
07.30 - 10.00 : Eksplore sekitar pantai Losari, Masjid Terapung dan Benteng Rotterdam
10.00 - 12.00 : Perjalanan menuju Maros
12.00 - 15.00 : Ishoma + Explore air terjun Bantimurung
15.00 - 17.00 : Explore Leang-leang

Day 2
07.30 - 12.30 : Makassar - Tanjung Bira
12.30 - 14.00 : Ishoma + cari penginapan
14.00 - 17.00 : Nyebrang ke pulau liukang loe + snorkling (ikannya banyak banget, baguuuss...)

Day 3
07.30 - 12.30 : Tanjung Bira - Makassar
12.30 - 15.00 : Benteng Somba Opu
15.00 - 17.00 : Belanja oleh-oleh

Buat yang punya waktu lebih dari 3 hari, tambahan wajib tempat yang harus dikunjungi di Sulsel ya Tanah Toraja. Karena letaknya cukup jauh dari makasar (8 jam perjalanan) maka bisa diatur, sbb :

21.00 - 05.00 : Perjalanan makasar - tanah toraja
05.00 - 07.00 : Ishoma
07.00 - 17.00 : Eksplore Tanah toraja (sewa motor)
21.00 - 05.00 : Perjalanan Tanah toraja - Makassar

Untuk wisata kuliner bisa di selipkan diantara jadwal makan yaa..
Berikut beberapa rekomendasi wisata kuliner yang perlu di coba.

1. Coto makassar : Coto Gagak, ada di jl, Gagak no. 27
2. Sop Konro & Konro Bakar karebosi, dekat dengan lapangan karebosi
3. Palubasa Serigala (terletak di jalan serigala)
4. Mie titi (mirip i fu mie)
5. Pisang Ijo
6. Palu butung
7. Pisang epe

Saya baru nyobain menu no.1, 2, 3, 6 dan 7. Dan juaranya adalaaaaaah, coto makasar jalan gagak, mak nyuuus klo kata pak Bondan, hehee..

Baiklah, selamat membuktikan & hepi traveling kawans ^_^





Leang-Leang Petakere, Makassar

Objek wisata ini ada di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Terletak tidak jauh dari air terjun Bantimurung, leang-leang cenderung kurang dikenal masyarakat dibandingkan dengan Bantimurung. Padahal menurut saya, tempat ini cukup unik dan eksotis sebagai lokasi wisata edukatif prasejarah yang tidak banyak bisa ditemui di Indonesia.

Di sepanjang pengunungan batu Maros-Pangkep konon terdapat ratusan goa sehingga tempat ini disebut leang-leang (dalam bahasa makassar leang artinya goa). Selain goa, ditempat ini juga terdapat batu batu besar berwarna hitam yang konon berasal dari laut. Bahkan banyak ditemukan kerang-kerang yang sudah membatu. Alkisah dahulu kala wilayah ini adalah lautan.

Bagi anda yang ke Bantimurung, jangan lupa sempatkan mampir ke Leang-leang. Pemandangannya sangat indah dan eksotis, cocok untuk foto-foto pre wedd, juga untuk narsis di akun media sosial, heheee.. Oia, harga tiket masuk seikhlasnya saja.

Rute Angkot Menuju Leang-Leang

Bagi traveler yang datang dengan kendaraan umum, letak pintu masuk tempat ini sekitar 3 Km meter dari jalan umum menuju Bantimurung. Dari makassar naik angkot ke terminal daya, naik angkot lagi menuju Maros. Dari Maros, naik angkot menuju Bantimurung, minta turun di leang-leang (sebelum Bantimurung). Untuk menuju pintu masuk leang-leang yang lumayan agak jauh dari jalan umum, anda bisa naik ojeg dengan tarif 10rb pulang pergi. Tapi perjalanan tersebut tidak akan terasa, karena pemandangan di kanan kiri jalan sangat indah.


Jalan menuju Goa Petakere

Batu-batu pra sejarah di leang-leang
Cerita tentang Leang Petakere

Diantara batu-batu purba

Tips Bikin Itinerary & Budget Traveling ala Backpacker

Berikut tips yang mau saya share mengenai bagaimana cara menyusun itinerary (itin) dan budget traveling ala backpacker hasil pengalaman pribadi, baik traveling dalam negri maupun diluar negeri.

Jadi, buat anda yang hanya punya waktu singkat untuk mengexplore sebuah wilayah tapi ingin tetap maksimal, pertama-tama browsing sebanyak-banyaknya informasi mengenai daerah tujuan, dengan urutan :
1. Tempat wisata + tarif tiket masuk
2. Makanan khas + tarif dan lokasi penjualnya
3. Jalur transportasi + tarifnya
4. Akomodasi alias penginapan + tarifnya.

Kemudian susunlah daftar tempat wisata yang akan dikunjungi sesuai dengan wilayah terdekat masing-masing tempat agar pengaturan dan pembagian waktu lebih efektif. Jika anda tidak tahu, maka bukalah peta untuk mengetahui letak tempat wisata tersebut. Jika anda buta peta, maka carilah info atau contoh itin dari pengalaman orang lain.

Kemudian mulai cari tau transportasi apa yang akan digunakan untuk menuju tempat-tempat tersebut. Berapa ongkos masing-masing angkutan transportasi. Anda perlu tau juga jam operasional angkutan umum tersebut, agar anda tau jam berapa maksimal anda bisa berada di suatu tempat wisata dan masih bisa kembali melanjutkan perjalanan atau jika kemalaman disuatu tempat anda jadi tau apakah anda masih bisa menggunakan alat transportasi tersebut atau mencari alternatif lainnya (cari infonya juga). Mungkin anda pikir mudah saja kenapa tidak bertanya pada penduduk setempat. Hal itu tetap dilakukan, tapi sebagai tindakan preventif agar kita tahu apakah kita di bohongi atau tidak atas info tsb akan lebih baik jika anda memiliki persiapan informasi lebih lengkap di awal perjalanan bukan?

Terakhir, jika anda berencana menginap dalam perjalanan anda, tentukan dimana sebaiknya anda bermalam, apakah di bus, di kereta, atau di penginapan. Pilihan tempat menginap tentu saja akan mempengaruhi efektifitas itin dan berpengaruh juga ke budget traveling anda.

Contohnya, ketika saya traveling ke Malaysia. Daripada menginap di KL saya memilih menginap di kereta malam dari KL menuju Penang. Jadi biaya menginap di hostel dihemat dengan beristirahat di kereta malam menuju penang. Atau jika anda memilih menginap di penginapan, cari info beberapa penginapan agar anda punya beberapa pilihan dengan harga murah tapi tetap nyaman.

Nah, setelah semua info tsb sudah terkumpul tinggal itung aja deh budgetnya. Budget transport, penginapan dan tiket masuk tempat wisata kan sudah dapat tuh. Tinggal tambahin budget makan dan budget oleh-oleh deh. Selesai sudah nyusun itin dan budgetnya.

Beberapa contoh itin dan budgetnya bisa anda baca di beberapa artikel perjalanan saya di blog ini. Contohnya: http://deardesy.blogspot.com/2013/04/backpacker-ke-sawarna.html

Selamat mencobaaaaa...!!



Sabtu, 06 April 2013

Backpacker ke Sawarna

Happy Long Weekend...!! Begitu status BBM saya kamis pagi 28 Maret 2013. Bayangan indah menghabiskan long weekend yang jatuh tepat setelah gajian membuat saya sangat antusias menyambut hari ini.

Sudah cukup lama saya berencana ngetrip ke Sawarna. Tapi belum kesampaian karena terhalang cuaca yang masih musim hujan. Dari hasil browsing sana sini saya memutuskan untuk jalan sendiri dengan santi tanpa ikut rombongan backpacker manapun. Karena rencana pergi tanpa rombongan maka kami memilih jalan pagi hari sambil terus browsing rute mana yang sebaiknya kami ambil, via pelabuhan ratu atau via rangkasbitung.

Terminal Baranangsiang, Sabtu, 30 Maret 2013
Akhirnya kami putuskan ikut rombongan backpacker Bogor dengan asumsi lebih efektif karena itinerary mereka akan menjelajah beberapa tempat menarik lain di sekitar Sawarna.

Meeting poin di Terminal Baranangsiang jam 8 pagi ternyata kami berangkat hampir jam 09.30 karena beberapa orang yang datang terlambat. Dengan menyewa minibus jurusan Bogor-Pelabuhan Ratu kami menempuh 3 jam perjalanan. Beruntung walaupun long weekend pagi itu kami tidak kena macet. Karena 3 jam adalah waktu tempuh normal Bogor-Pel.Ratu.

Dari terminal pelabuhan ratu kami sempat diri makan siang di warung nasi kabita depan terminal pel. ratu. Tempat makannya bersih, makanannya cukup enak dan prasmanan, alias porsi makan silahkan tentukan sendiri dengan harga makanan hampir sama dengan di Jakarta.

Pelabuhan Ratu - Sawarna
Jam 13.30 kami berangkat menuju Sawarna menyewa 2 elf rute sawarna (rombongan kami 30 orang) dengan estimasi waktu tempuh 2 jam. Saya dan santi sengaja memilih tempat di samping sopir selain karena santi mabuk darat juga agar kami bisa mendapatkan pemandangan maksimal.

Perjalanan yang kami lalui sangat menantang walaupun jalanan aspal cukup mulus tapi jalurnya naik turunnya cukup extrem tapi lebih banyak jalan landai kok, so dont worry be Happy.

Sampai Sawarna jam 14.30 kami langsung di suguhi pemandangan unik, yaitu antrian motor dan orang yang akan menyebrang di jembatan Sawarna yang menjadi ikon tempat ini. Jembatan gantung yang masih beralas kayu yang digantung pada kawat baja ini sangat terasa berayun jika dilewati. Karena itulah ada kamtib yang menjaga alur lalu lintas jembatan agar tidak terjadi overload beban jembatan.

Desa Sawarna
Selama perjalanan menuju sawarna kami disambut hujan deras. Sampai sawarna pun kami kehujanan. Homestay kami terletak tidak jauh dari jembatan sawarna. 2 rumah sederhana dengan masing-masing tiga kamar tidur kami isi full termasuk ruang tamu yang diberi kasur. Saya dan santi memilih tidur diruang tamu yang lebih lega, karena kamarnya sendiri berukuran cukup kecil.

Dengan tarif permalam perorang antara 100-120rb sudah termasuk makan 3x, gorengan pagi dan kopi, teh, gula yang di sediakan. Kondisi rumah bersih dan nyaman. Tidak ada AC tapi tersedia kipas angin di setiap kamar dan ruang tamu. Untuk harga kamar tanpa makan adalah 50rb/orang/malam.

Berikut beberapa contact homestay di desa Sawarna :
Java Beach               : 087875293958
Homestay Niken        : 081906368816
Tanjung Layar Resort : 087877922863
Homestay Widi         : 081906358932
Elsa homestay           : 081809426569


Homestay di Desa Sawarna

Panta Ciantir/Pasir Putih Setelah istirahat sejenak dan menunggu hujan reda, kami langsung menuju pantai ciantir/pasir putih yang terletak 700m dari penginapan. Tidak lama kami sampai pantai hujan kembali turun. Melihat pantai yang bersih dan cantik kami menghiraukan hujan yang turun dengan tetap lanjut foto-foto dan menikmati senja di tepi pantai sawarna.


Pantai Ciantir - Sawarna

Tanjung Layar
Tanjung layar terletak 1KM dari homestay kami. Tanjung layar adalah sebuah pantai dengan batu karang menjulang seperti layar di pinggi pantainya. Pantai cantik ini sangat pas untuk foto-foto atau untuk dinikmati pemandangannya dengan deburan ombak yang menghantam jajaran batu karang pantai tanjung layar. Cantiknya lokasi ini pun kerap kali dijadikan lokasi foto prewedd seperti yang kami temui salah satunya pagi itu.

Karena di dominasi olah karang inilah sehingga pantai ini tidak bisa digunakan untuk berenang. Sekedar basah basahan tentu bisa tapi sebaiknya anda berhati-hati dengan karang tajam yang bisa melukai kaki.

Pantai pasir putih sawarna dan pantai tanjung layar bisa di akses dari homestay. Saat berjalan menuju pantai anda akan bertemu dengan persimpangan jalan, yang ke kanan menuju pantai pasir putih sawarna, yang ke kiri menuju pantai tanjung layar.


Pantai Tanjung Layar - Sawarna

Goa Lalay
Setelah sarapan sekitar jam 08.30 kami melanjutkan  trekking ke lokasi selanjutnya yaitu goa lalay dan pantai legon pari. Goa lalay terletak 3KM dari homestay kami. Setelah kurang lebih 1 jam jalan kaki, kami sampai di goa Lalay. Setelah mendaftar di pos pendaftaran yang terletak di muka goa dan menitipkan sandal dan sepatu kami, kami mulai turun ke sungai kecil untuk masuk ke goa.

Goa lalay adalah sebuah goa buntu horizontal dengan panjang kurang lebih 1KM. Sepanjang goa dialiri dengan sungai. Lalay sendiri artinya adalah kelelawar. Tapi saat saya masuk ke dalam goa tidak dtemukan 1 kelelawar pun. Hanya sedikit jejak bau kotoran kelelawar yang sempat tercium.

Karena goa buntu, goa lalay sangat gelap. Untuk masuk kedalam anda harus membawa penerangan. Yang paling simple adalah menggunakan headlamp. Jika anda tidak bawa lampu senter jangan khawatir, anda bisa menyewanya di pos pendaftaran atau bisa juga membayar guide (Rp.50.000) jika anda ingin merasa lebih safety.


Goa Lalay

Pantai Legon Pari
Pantai cantik ini biasa terkenal dikalangan penduduk setempat sebagai lokasi untuk memancing. Di tepi pantai legon pari banyak bersandar perahu-perahu nelayan tapi hanya digunakan untuk memancing, bukan untuk menangkap ikan dengan jaring. Letaknya cukup jauh dari homestay, sekitar 4KM. Bagi yang kelelahan untuk jalan kaki untuk menuju kesana atau kembali ke homestay, penduduk setempat bersedia menjadi ojeg dengan harga yg lumayan menguras kocek yaitu 40rb. Tapi harga ini worth ed mengingat jalur sangat extreme berbatu besar dengan turun naik curam, serasa sedang off road dengan motor bebek,hehee..
Jalan Menuju Legon Pari

Pantai berpasir putih dengan bentuk pantai seperti bulan sabit dan ombak khas pantai selatan yang cetar membahana ini indah abeeeesss... Sayang batere kamera saya lowbatt saat sampai pantai ini. Walhasil keindahan ini hanya bisa tercapture dalam memory kepala, bukan memory kamera.


Legon Pari dari atas bukit
Pantai Legon Pari - Sawarna
Pantai Karang Taraje
Sebenernya ada satu tempat lagi yang cukup eksotis untuk dilihat di sekitar sawarna, yaitu pantai karang taraje. Dalam bahasa sunda taraje artinya tangga. Jadi pantai karang taraje adalah pantai dengan dominasi karang yang berundak undak seperti tangga alami. Sayangnya karena waktu dan cuaca yang kurang mendukung, kami tidak sempat untuk melihat pantai ini. Karang taraje terletas berdekatan dengan legon pari, sekitar 3 KM dari desa sawarna. Bisa ditempuh dengan jalan kaki selama 45-1 jam. Atau 30 menit dengan ojeg dengan tarif 20-25 ribu.

Legon pari dan karang taraje juga bisa ditempuh via tanjung layar sambil susur pantai. Tapi harus lihat kondisi ombak dulu apakah sedang pasang atau tidak.



Last but not least, kampung sawarna ini bagi saya adalah very recommended place to visit. Jenis wisatanya variatif. Homestay-nya murah. Kalo mau nge camp juga bisa banget. Warung-warung pinggir pantainya menyediakan saung-saung yg bisa ditidurin gratis. Mau gelar tenda juga oke karna WC umum pun disediakan. Jalan menuju ke sawarna juga mulus. So what you waiting for?

Untuk nambah referensi kamu yang berminat kesana, berikut contoh itin dan estimasi budget sesuai waktu saya berkunjung yaa,,artinya harga yg tercantum di budget adalah as of Maret 2013. Silahkan di simak..

Itinerary
Day 1
07.00 - 10.00 : Bogor - Pelabuhan Ratu
10.00 - 12.00 : Pelabuhan Ratu - Sawarna
12.00 - 13.00 : Ishoma Homestay
13.00 - 15.00 : Caving goa lalay
15.00 - 16.00 : Ishoma Homestay
16.00 - 18.30 : Sunset Pantai Pasir Putih/Ciantir Sawarna
18.30 - 20.00 : Ishoma Homestay
20.00 - 22.00 : Makrab/Barbeque

Day 2
04.00 - 08.00 : Sunrise di pantai Legon pari dan karang taraje
08.00 - 09.00 : Sarapan
09.00 - 11.00 : Foto hunting Tanjung Layar
11.00 - 13.00 : Ishoma, Persiapan pulang, check out homestay
13.00 - 18.00 : Sawarna - Bogor

Budget











Total budget hanya 230 ribu
Murah meriah bangetkan..?? Ayoo.. tunggu apalagi.. 

Happy Travelling \^_^/







Minggu, 03 Maret 2013

One Day Trip Lembang, Bandung

Lembang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kecamatan Lembang berada pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.080 meter diatas permukaan laut. Titik tertingginya ada di Puncak Gunung Tangkuban Parahu. Sebagai daerah yang terletak di pegunungan, suhu rata-rata berkisar antara 17°-27°C.

Senin siang salah seorang sahabat saya menghubungi lewat bbm. Dia mengajak untuk jalan. Kami memang sudah cukup lama tidak jalan bareng ke luar kota. Kami sempat berencana untuk ke Sawarna. Karena kondisi cuaca yang masih sering hujan, saya memilih tempat lain untuk dikunjungi.

Akhirnya saya memilih Boscha sebagai tujuan refreshing kami dan teman saya setuju. Senin sore saya mulai browsing tentang Boscha dan cara menuju kesana.

Jumat malam, 01 Maret 2013 sepulang kerja saya langsung menuju rumah sahabat saya di Citereup Bogor. Kami berencana berangkat ke Bandung via Cibinong atau Bogor sabtu pagi. Keluar pintu tol Cibinong jam 21.30 saya dijemput sahabat saya dengan motor. Kami langsung cari informasi disekitar tol sampai ke terminal Cibinong mengenai bis yang ke Bandung.

Cibinong - Bandung

Sabtu pagi jam 06.15 kami sudah stand by di pool bis MGI cibinong menunggu bis datang dari terminal. Kami sempat bertanya pada petugas bus MGI apakah bis pertama ke Bandung sudah jalan. Petugas bilang belum tapi sudah full penumpang. Kami lumayan kecewa mendengar kabar tersebut. Karena kami butuh segera sampai Bandung mengejar jam buka Boscha yang hanya buka sampai jam 13.00 pada hari sabtu.

Gak lama bis MGI datang. Kami diminta menunggu lebih dahulu untuk melihat kemungkinan kami bisa ikut bis pertama atau bis ke 2 yang berangkat jam 7 pagi. Saat bis datang penumpang langsung berebut naik, tapi ditahan oleh petugas. Penumpang diminta tertib dan dipanggil naik satu persatu sesuai nomer urut yang sudah dibagikan saat  datang ke pool.

Saya dan teman saya gak ngeh klo antrian bus ini menggunakan nomer urut. Beruntung kami masih kebagian tempat duduk di bagian smoking room. Lalu mamang petugas tsb memberitahu agar lain kali kami antri dengan mengambil nomor urut lebih dahulu.
Bus MGI Cibinong - Bandung

Terminal Leuwipanjang

Kami tiba diterminal leuwipanjang sekitar jam 09.30 pagi. Lebih cepat 30 menit dari prediksi kami. Bis berangkat dari pool cibinong sekitar jam 06.30 dan tol cipularang cukup lancar sehingga kami tiba tepat waktu.

Sampai terminal saya langsung tanya-tanya dimana saya bisa naik damri ke terminal ledeng. Dan sahabat saya sempat sarapan dahulu disebuah warung nasi padang. Saya sudah sarapan mie rebus  dirumah sebelum berangkat tadi pagi. 

Selesai sarapan kami langsung menuju ke bagian angkutan dalam kota tempat angkot dan Damri. Beruntung lagi tanpa menunggu lama damri jurusan terminal Ledeng masuk terminal. Ternyata damri tersebut cukup lama ditunggu oleh penumpang lainnya. Akibatnya, penumpang menumpuk dan kami harus rebutan naik ke bis agar mendapat tempat duduk.

Bagi warga Jakarta, bis damri ini mirip bis PPD di Jakarta. dengan bangku plastik khas metromini dan harga angkutan flat, jauh dekat 2000 rupiah. Bis mulai berangakt sekitar jam 10.00 wib. Dengan jalur membelah kota Bandung nan padat dan kecepatan sedang, bis sampai terminal Ledeng sekitar jam 11.00 Wib.


Damri Jurusan Leuwi Panjang - Term Ledeng

Terminal Ledeng - Boscha

Terminal Ledeng adalah sebuah terminal kecil yang letaknya tidak jauh dari kampus UPI. Untuk menuju Lembang kami hanya perlu naik kendaraan umum sejenis elf dari sebrang terminal.

Perjalanan menuju Boscha yang terletak di lembang ini ditempuh sekitar 20 menit dari terminal Ledeng. Cukup bilang ke supir angkot untuk minta diturunkan di Boscha dengan ongkos hanya Rp. 3000.

Setelah turun angkot dan menyebrang, kami langsung naik ojeg menuju pintu masuk Boscha dengan tarif ojeg Rp.4000. Sebelum mendaftar untuk masuk ke Boscha, tukang ojeg tadi menawari kami jika perlu ditunggu. Kami bilang tidak perlu ditunggu. Saya lumayan suprised, tukang ojeg tsb dengan proaktivenya memberikan nomor hapenya agar jika kami perlu dijemput cukup sms saja.

Boscha

Boscha adalah salah satu tempat wisata edukatif yang sudah lama ingin saya kunjungi selain planetarium. saya ingin lihat langsung besarnya sebuah teropong bintang. Bahkan jika memungkinkan mencoba menggunakannya. sayangnya teropong ini hanya bisa digunakan malam hari.

Sebenernya ada jadwal tertentu pada musim panas dimana kita bisa mengunjungi Boscha dan mencoba teropong bintang tersebut pada malam hari. Karena waktunya terbatas, maka tidak bisa sembarangan datang. Tapi harus booking lebih dahulu dari jauh-jauh hari.

Setelah mendengarkan penjelasan guide dan foto-foto kami langsung menuju gunung Tangkuban Perahu setelah sholat jamak Qashar dzuhur dan asar.

Boscha

Tangkuban Perahu

Sebenernya kawasan wisata Tangkuban Perahu masih dalam status waspada dan terlarang untuk dikunjungi. Tapi saat saya searching infonya di twitter ternyata ada beberapa pengunjung yang sedang checkin twitter disana. Akhirnya kami memutuskan untuk kesana dengan naik ojeg dari Boscha.

Sebenernya dari Boscha anda cukup naik elf yang sama saat anda menuju Boscha dari terminal Ledeng. Karena jalur elf tsb lewat depan pintu masuk Tangkuban Perahu. Kami memutuskan naik ojeg dengan ongkos 25rb/orang agar kami cukup waktu untuk mengunjungi 1 tempat lagi setelah dari sana. 

Dengan harga tiket masuk perorang Rp.13.000 dan tarif motor Rp.5000, kami juga diminta membayar biaya shuttle bus Rp.10.000. Dengan shuttle bus inilah kami menuju bibir kawah Ratu yang menjadi pusat wisata gunung Tangkuban Perahu. Karena statusnya yang masih waspada inilah pengunjung hanya diberikan waktu 10-15 menit saja untuk berada di bibir kawah.

Dari cukup luasnya bibir kawah yang menjadi tempat wisata Tangkuban Perahu, kami hanya di ijinkan di spot pertama saja, tidak boleh lebih jauh. Tidak ada pedagang makanan digubuk-gubuk seperti biasa. Yang ada hanya pedangan aksesoris dan oleh-oleh yang menjaja keliling. Tak sampai 100 orang termasuk petugas dan pedagang yang ada disana saat itu.

Tangkuban Perahu

Floating Market Lembang

Saat serching info wisata Lembang di twitter, saya sempat membaca beberapa orang merekomendasikan tempat ini. sebuah tempat wisata baru di Lembang yang cukup bagus. Kami tapa sengaja menemukan tempat ini. Awalnya kami sedang mencari rumah makan yang menjual tahu susu yang sempat kami lihat saat menuju Tangkuban Perahu. Karena salah naik angkot, kami tidak berhasil menemukan tempat tersebut malah menemukan tempat ini.

Tempat ini sebenarnya sudah buka sekitar 2 bulan namun infonya baru akan grand launching Maret ini. Pemiliknya tak lain adalah salah satu pengusaha Factory Outlet kenamaan di Bandung.

Konsep tempat wisata ini adalah memadukan keindahan pemandangan pegunungan, kesederhanaan kehidupan desa dan wisata air. Dengan adanya danau buatan yang dibelah menjadi tempat makan denga konsep jajanan pasar yang dijual menggunakan perahu sehinggu disebut floating market atau pasar terapung.

Danau tersebut juga menyediakan permainan air. Kami mencoba untuk berkano ria seharga RP.50.000/kano yang memuat 2 orang. Saat kami sedang membiasakan diri mengayuh kano dengan seimbang. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. kami panik dan buru-buru berusaha menepikan kano tersebut. Karena kami masih belum biasa mengendalikan kano, alhasil kami nabrak sana sini sampai akhirnya kami berhasi menepikan kano dengan kondisi sudah basah kuyup.

Disini pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dari luar. Pengelola menyediakan banyak pilihan menu makanan yang dijual. Transaksi pembelian makanan maupun tiket permainan air harus menggunakan koin yang bisa dituker senilai dengan uang asli. Kami makan siang dengan nasi timbel komplit seharga Rp.35.000/paket termasuk air mineral.
Floating Market Lembang


Back Home

Sekitar jam 16.00 kami pulang menuju terminal Ledeng. Dari info yang kami dapat disekitar terminal Ledeng, Damri ke leuwi panjang masih ada sampai jam 19.00 wib malam. Tapi karena kondisi Bandung yang selalu macet kalau malam minggu, maka Damri datang terlambat.

Karena jalur turun dari Lembang menuju Bandung cukup padat, kami baru sampai terminal LEdeng sekitar jam 17.30 wib. Setelah menunggu 30 menit damri tidak kunjung datang kami kembali cari informasi. Akhirnya ada seorang sopir angkot Ledeng-Kelapa yang menawari penumpang untuk mengantar ke Leuwi Panjang melalui jalur alternatif.

Sampai Lewipanjang sekitar jam 7 malam lewat, sahabat saya ketinggalan bus MGI terakhir menuju Cibinong. Akhirnya kami memutuskan naik bus Bogor. Alhamdulillah bus Bogor ini ternyata keluar tol cibinong. Dan saya naik bus  Arimbi Merak-Bandung yang lewat Cikokol Tangerang dengan tarif Rp.50.000/org.

Bus berangkat jam 20.00 wib dari terminal Leuwipanjang dan sampai Cikokol Tangerang jam 23.00 Wib. Beruntung jam tersebut di tangerang masih cukup ramai. Bahkan angkot R11 jurusan perumnas 2 yang saya tumpangipun nyaris penuh penumpang.

Alhamdulillah saya sampai rumah dengan selamat sekitar jam 23.20 wib. Ternyata, one day trip Jakarta-Bandung (Lembang) bisa kok dilakukan. Walaupun terlatk jauh diluar kota Jakarta, karena adanya akses tol Cipularang, perjalan Jakarta Bandung semakin dekat dan mudah. Termasuk perjalanan wisata one day trip Jakarta-Bandung.

Berikut contekan info budget dan itinerary-nya yaa..

Bus Arimbi Bandung - Merak yang Lewat Cikokol Tangerang

ITINERARY

06.00 - 09.30 Jakarta - Bandung (Terminal Leuwi Panjang) dengan Bus umum
09.30 - 10.00 Sarapan di terminal Leuwi Panjang
10.00 - 11.00 Terminal Leuwipanjang ke Terminal Ledeng dengan bus Damri
11.00 - 11.30 Terminal Ledeng - Boscha (naik Elf jurusan Lembang)
11.30 - 13.00 Explore Boscha dan Sholat
13.00 - 13.15 Boscha - Tangkuban Perahu (naik Elf)
13.15 - 14.00 Foto-foto di Tangkuban Perahu
14.00 - 15.00 Makan siang (banyak pilihan tempat kuliner enak di Lembang, tinggal pilih)
15.00 - 16.30 Floating Market
16.30 - 18.00 Menuju Terminal Ledeng
18.00 - 19.00 Terminal Ledeng ke Terminal Leuwi Panjang.
19.00 - 20.00 Makan malam + Beli oleh-oleh di sekitar terminal
20.00 - 23.00 Bandung - Jakarta

BUDGET

Bus Jakarta - Bandung  PP                       Rp. 100.000
Damri Leuwi Panjang - Ledeng PP         Rp.      4.000
Mobil Elf Ledeng - Boscha                         Rp.      3.000
Tiket masuk Boscha                                   Rp.      7.500
Ojeg Boscha PP                                          Rp.      8.000
Mobil Elf Boscha - T.Perahu                      Rp.      3.000
Tiket masuk T.Perahu                                Rp.    13.000
Mobil Shuttle T.Perahu                               Rp.    10.000
Mobil Elf T.Perahu ke Floating Market     Rp.      5.000
Tiket masuk Floating Market                     Rp.    10.000
Tarif Kano di Floating Market                    Rp.     50.000 (bagi 2org, @25.000)
Makan siang di Floating Market               Rp.     35.000
Mobil Elf ke Term. Ledeng                        Rp.       3.000
Angkot Term.Ledeng ke L.Panjang         Rp.      5.000

Total                                                              Rp.   231.500


Murah meriah kan?? 
Tapi teteup maksimal tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Ayoo... try this experience!!

Happy Travelling ^_^