Jumat, 22 April 2011

Negeri Van Oranje


Perkenalkan Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri. Lima anak manusia terlahir di Indonesia, terdampar bersekolah di Belanda demi meraih gelar S2. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper, kurang tenaga karena mesti genjot sepeda 5 km bolak-balik ke kampus setiap hari, sampai kurang duit hingga terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu; semua pernah mereka alami.

Selain menjalani kisah susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa, mereka juga menjalin persahabatan dan berbagi survival tip hidup di Belanda. Mereka pun bergelut dengan selintas pertanyaan di benak mahasiswa yang pernah bersekolah di luar negeri: untuk apa pulang ke Indonesia? Dalam perjalanan menemukan jawaban masing-masing, takdir menuntut mereka memiliki keteguhan hati untuk melampaui rintangan, menggapai impian, serta melakukan hal yang paling sulit: the courage to love!

PLUS

Novel ini ditulis dengan gaya lincah, kocak, sekaligus menyentuh emosi pembaca. Kita juga akan diajak berkeliling mulai dari Brussels hingga Barcelona, mengunjungi tempat-tempat memikat di Eropa, dan berbagi tip berpetualang ala backpacker sekaligus how to survive sebagai mahasiswa beasiswa di Belanda dan Eropa pada umumnya jadi ga bikin boring bacanya.

MINUS
Ada beberapa kalimat canda yang agak sarkas yang menurut ukuran saya jadi terkesan lebay. Yah walaupun mungkin itu memang gaya bercanda khas anak muda. Jalan ceritanya agak lambat didepan karena pengenalan tokoh yang cukup banyak. Konflik tidak terlalu dalam, tapi endingnya lumayan bikin suprise.

NILAI
Menghibur tapi kurang menggigit. Karena isinya perpaduan antara fiksi dan non-fiksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar