Sabtu, 25 Juli 2009

Three Cups of Tea




Three Cups of Tea


Penulis : GREG MORTENSON dan DAVID OLIVER RELIN

Penerbit : Hikmah

Harga : Rp. 89.000


Inilah kisah menakjubkan dan inspiratif tentang Indiana Jones sejati dan perjuangan kemanusiaannya yang mengharukan di “pekarangan belakang” rezim Taliban.

Seorang pendaki gunung, Greg Mortenson, dibawa nasib ke pegunungan Karakoram yang gersang di Pakistan setelah gagal mendaki puncak K2, gunung tertinggi kedua di dunia. Tersentuh oleh keramahan penduduknya, dia berjanji untuk kembali dan membangun sebuah sekolah.

Three Cups of Tea berisi mengenai kisah pemenuhan janji tersebut, beserta hasilnya yang mencengangkan. Ya, selama satu dekade berikutnya, Mortenson telah membangun tak kurang dari lima puluh satu sekolah—terutama untuk anak-anak perempuan—di lingkar terluar daerah terlarang rezim Taliban.

Kisahnya adalah sebuah petualangan seru sekaligus kesaksian akan kekuatan semangat kemanusiaan.Pada 1993, seorang perawat Amerika, Greg Mortenson, berhasrat menaklukan puncak gunung tertinggi sedunia, K2, di Himalaya. Bukan hanya gagal melaksanakan niatnya, Mortenson juga tersesat, mengalami keletihan kronis, bahkan kehilangan 15 kg bobot tubuhnya. Setelah berjalan kaki tertatih-tatih turun gunung selama tujuh hari, Mortenson yang menuju Askole, malah tiba di Korphe, desa yang bahkan tak pernah dilihatnya di peta Karakoram. Di sanalah, di gubuk Haji Ali, Mortenson dijamu dengan ramah, dirawat dengan penuh perhatian, dan dilayani bak tamu istimewa.Di lingkungan nan miskin inilah jalan hidup Mortenson, juga jalan hidup anak-anak di Pakistan Utara, berubah. Ketika memikirkan cara membalas budi baik mereka, jantung Mortenson serasa tercerabut dan napasnya tercekat saat melihat bagaimana anak-anak di sana bersekolah: mereka duduk melingkar, berlutut di tanah yang membeku, dalam udara nan dingin, dengan tertib mengerjakan tugas. Mortenson meletakkan tangannya di pundak Haji Ali dan berkata, “Aku akan membangun sebuah sekolah untuk kalian. Aku berjanji.”

Inilah kisah mengenai pemenuhan janji tersebut. Ya, selama satu dekade berikutnya, Mortenson telah membangun tak kurang dari lima puluh satu sekolah—terutama untuk anak-anak perempuan—di daerah tempat lahirnya Taliban. Kisahnya adalah sebuah petualangan seru sekaligus kesaksian akan kekuatan semangat kemanusiaan.


Hati-hati...karena anda akan jatuh hati dengan sosok sang pejuang pendidikan di pakistan utara ini. Jadi, saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku ini. Kisahnya di gambarkan cukup detail sehingga kita bisa membayangkan yang terjadi pada & di sekitar greg. Bahkan buku ini juga di lengkapi foto-foto greg bersama dengan tokoh yg hidaup dalam kisah ini.


Greg tidak hanya berpetualang di Pakistan Utara. Tapi anda juga akan mendapatkan cerita petualangan Greg di Afganistan. Atas permohonan dari suku termiskin Afganistan yg berbatasan dengan Pakistan Utara yg rela berkuda selama 1 minggu dari kampung mereka demi untuk menemui greg dan memintanya untuk membangun sekolah dikampungnya, Greg nekat pergi ke Afganistan di tengah kecamuk perang Taliban dengan Amerika.


Sangat seru mendebarkan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar