Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, bagaimana mungkin saya mampu menikmati semua rasa sakit ini? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Apalagi yang bisa membuatku bisa menangis dan tertawa pada saat bersamaan? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, lalu apa yang membuat kau selalu gagal meninggalkan dan menanggalkan aku? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa semua puisi cinta yang saya tulis untukmu diblogku.
Ah, #TernyataCinta ~ Karena itu, saya tidur dulu sambil senyum! Dear, sebentar kalau bangun, jangan lupa balas senyumku-- dan mandi ya!
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, kenapa lagu patah hati itu terdengar seperti lagu jatuh cinta? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa kau biarkan saya galau sampai pagi? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, please, Tuhan bantu saya! :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, saya pasti akan mati-matian mengusahakannya! :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya merasa bantal guling yang saya peluk ini adalah dirinya? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya merasa mendengar tawa anakku yang belum lahir setiap dia menyebut namaku? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya percaya dia akan tersenyum saat bangun dan membaca semua twit tadi? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya tiba-tiba yakin dia jodohku? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, mau bagaimana lagi, sudah #TerlanjurCinta :D
Ah, memang #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya jadi pasrah? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa sampai saya tak peduli jika dia #TernyataTidakCinta ?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya tiba-tiba lupa diri dan lupa waktu begini?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya beli barang-barang berwarna kesukaannya? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya menyingkirkan semua keraguanku? Demi apa? Demi apa? *semacam echo*
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya tiba-tiba mau tahu semua hal yang dia benci?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya tiba-tiba senang melihat ibu hamil dan menggendong bayi?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya membayangkan namaku dan namanya tercetak di undangan pernikahan?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya salah memanggil nama temanku dengan namanya? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya berusaha keras menghafal lagu favoritnya yang berbahasa asing itu?
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa setiap malam saya nitip salam buat Ibu dan Ayahnya? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya suka diam-diam berdoa untuknya! :D
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saya sering mimpikan dia--dan ngigau menyebut namanya? :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya jadi khawatir mention gadis lain! :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya bela-belain bangun pagi cuma buat mengucap selamat pagi ke dia. :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya ngotot cari tahu siapa saja yang sering mention dia. :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya sering ngetwit #pencitraan. :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya bela-belain baca blognya sampai larut malam.
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas tak selera ngetwit setelah saya tahu dia sudah tidur. :D
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya tengah malam ikut ngetwit #TernyataCinta.
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas lebih sering ngobrol via DM daripada mention.
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya suka nginap di linimasanya!
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya kira semua twitnya sebagai #kode.
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas suka senyum-senyum sendiri lihat avatarnya!
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa saat maghrib harus raib dari linimasa buat mendoakan seseorang? ~ #TweetPencitraan
Ah, #TernyataCinta ~ Kalau bukan, demi apa tadi siang saya tanya-tanya biaya foto prawedding?
Ah, #TernyataCinta ~ Pantas saya tak bisa tidur!
Sumber
Twitter @aanmansyur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar