Senin siang salah seorang sahabat saya menghubungi lewat bbm. Dia mengajak untuk jalan. Kami memang sudah cukup lama tidak jalan bareng ke luar kota. Kami sempat berencana untuk ke Sawarna. Karena kondisi cuaca yang masih sering hujan, saya memilih tempat lain untuk dikunjungi.
Akhirnya saya memilih Boscha sebagai tujuan refreshing kami dan teman saya setuju. Senin sore saya mulai browsing tentang Boscha dan cara menuju kesana.
Jumat malam, 01 Maret 2013 sepulang kerja saya langsung menuju rumah sahabat saya di Citereup Bogor. Kami berencana berangkat ke Bandung via Cibinong atau Bogor sabtu pagi. Keluar pintu tol Cibinong jam 21.30 saya dijemput sahabat saya dengan motor. Kami langsung cari informasi disekitar tol sampai ke terminal Cibinong mengenai bis yang ke Bandung.
Cibinong - Bandung
Sabtu pagi jam 06.15 kami sudah stand by di pool bis MGI cibinong menunggu bis datang dari terminal. Kami sempat bertanya pada petugas bus MGI apakah bis pertama ke Bandung sudah jalan. Petugas bilang belum tapi sudah full penumpang. Kami lumayan kecewa mendengar kabar tersebut. Karena kami butuh segera sampai Bandung mengejar jam buka Boscha yang hanya buka sampai jam 13.00 pada hari sabtu.
Gak lama bis MGI datang. Kami diminta menunggu lebih dahulu untuk melihat kemungkinan kami bisa ikut bis pertama atau bis ke 2 yang berangkat jam 7 pagi. Saat bis datang penumpang langsung berebut naik, tapi ditahan oleh petugas. Penumpang diminta tertib dan dipanggil naik satu persatu sesuai nomer urut yang sudah dibagikan saat datang ke pool.
Saya dan teman saya gak ngeh klo antrian bus ini menggunakan nomer urut. Beruntung kami masih kebagian tempat duduk di bagian smoking room. Lalu mamang petugas tsb memberitahu agar lain kali kami antri dengan mengambil nomor urut lebih dahulu.
Terminal Leuwipanjang
Kami tiba diterminal leuwipanjang sekitar jam 09.30 pagi. Lebih cepat 30 menit dari prediksi kami. Bis berangkat dari pool cibinong sekitar jam 06.30 dan tol cipularang cukup lancar sehingga kami tiba tepat waktu.
Sampai terminal saya langsung tanya-tanya dimana saya bisa naik damri ke terminal ledeng. Dan sahabat saya sempat sarapan dahulu disebuah warung nasi padang. Saya sudah sarapan mie rebus dirumah sebelum berangkat tadi pagi.
Selesai sarapan kami langsung menuju ke bagian angkutan dalam kota tempat angkot dan Damri. Beruntung lagi tanpa menunggu lama damri jurusan terminal Ledeng masuk terminal. Ternyata damri tersebut cukup lama ditunggu oleh penumpang lainnya. Akibatnya, penumpang menumpuk dan kami harus rebutan naik ke bis agar mendapat tempat duduk.
Bagi warga Jakarta, bis damri ini mirip bis PPD di Jakarta. dengan bangku plastik khas metromini dan harga angkutan flat, jauh dekat 2000 rupiah. Bis mulai berangakt sekitar jam 10.00 wib. Dengan jalur membelah kota Bandung nan padat dan kecepatan sedang, bis sampai terminal Ledeng sekitar jam 11.00 Wib.
Terminal Ledeng - Boscha
Damri Jurusan Leuwi Panjang - Term Ledeng |
Terminal Ledeng - Boscha
Terminal Ledeng adalah sebuah terminal kecil yang letaknya tidak jauh dari kampus UPI. Untuk menuju Lembang kami hanya perlu naik kendaraan umum sejenis elf dari sebrang terminal.
Perjalanan menuju Boscha yang terletak di lembang ini ditempuh sekitar 20 menit dari terminal Ledeng. Cukup bilang ke supir angkot untuk minta diturunkan di Boscha dengan ongkos hanya Rp. 3000.
Setelah turun angkot dan menyebrang, kami langsung naik ojeg menuju pintu masuk Boscha dengan tarif ojeg Rp.4000. Sebelum mendaftar untuk masuk ke Boscha, tukang ojeg tadi menawari kami jika perlu ditunggu. Kami bilang tidak perlu ditunggu. Saya lumayan suprised, tukang ojeg tsb dengan proaktivenya memberikan nomor hapenya agar jika kami perlu dijemput cukup sms saja.
Boscha
Boscha adalah salah satu tempat wisata edukatif yang sudah lama ingin saya kunjungi selain planetarium. saya ingin lihat langsung besarnya sebuah teropong bintang. Bahkan jika memungkinkan mencoba menggunakannya. sayangnya teropong ini hanya bisa digunakan malam hari.
Sebenernya ada jadwal tertentu pada musim panas dimana kita bisa mengunjungi Boscha dan mencoba teropong bintang tersebut pada malam hari. Karena waktunya terbatas, maka tidak bisa sembarangan datang. Tapi harus booking lebih dahulu dari jauh-jauh hari.
Setelah mendengarkan penjelasan guide dan foto-foto kami langsung menuju gunung Tangkuban Perahu setelah sholat jamak Qashar dzuhur dan asar.
Boscha |
Tangkuban Perahu
Sebenernya kawasan wisata Tangkuban Perahu masih dalam status waspada dan terlarang untuk dikunjungi. Tapi saat saya searching infonya di twitter ternyata ada beberapa pengunjung yang sedang checkin twitter disana. Akhirnya kami memutuskan untuk kesana dengan naik ojeg dari Boscha.
Sebenernya dari Boscha anda cukup naik elf yang sama saat anda menuju Boscha dari terminal Ledeng. Karena jalur elf tsb lewat depan pintu masuk Tangkuban Perahu. Kami memutuskan naik ojeg dengan ongkos 25rb/orang agar kami cukup waktu untuk mengunjungi 1 tempat lagi setelah dari sana.
Dengan harga tiket masuk perorang Rp.13.000 dan tarif motor Rp.5000, kami juga diminta membayar biaya shuttle bus Rp.10.000. Dengan shuttle bus inilah kami menuju bibir kawah Ratu yang menjadi pusat wisata gunung Tangkuban Perahu. Karena statusnya yang masih waspada inilah pengunjung hanya diberikan waktu 10-15 menit saja untuk berada di bibir kawah.
Dari cukup luasnya bibir kawah yang menjadi tempat wisata Tangkuban Perahu, kami hanya di ijinkan di spot pertama saja, tidak boleh lebih jauh. Tidak ada pedagang makanan digubuk-gubuk seperti biasa. Yang ada hanya pedangan aksesoris dan oleh-oleh yang menjaja keliling. Tak sampai 100 orang termasuk petugas dan pedagang yang ada disana saat itu.
Tangkuban Perahu |
Floating Market Lembang
Saat serching info wisata Lembang di twitter, saya sempat membaca beberapa orang merekomendasikan tempat ini. sebuah tempat wisata baru di Lembang yang cukup bagus. Kami tapa sengaja menemukan tempat ini. Awalnya kami sedang mencari rumah makan yang menjual tahu susu yang sempat kami lihat saat menuju Tangkuban Perahu. Karena salah naik angkot, kami tidak berhasil menemukan tempat tersebut malah menemukan tempat ini.
Tempat ini sebenarnya sudah buka sekitar 2 bulan namun infonya baru akan grand launching Maret ini. Pemiliknya tak lain adalah salah satu pengusaha Factory Outlet kenamaan di Bandung.
Konsep tempat wisata ini adalah memadukan keindahan pemandangan pegunungan, kesederhanaan kehidupan desa dan wisata air. Dengan adanya danau buatan yang dibelah menjadi tempat makan denga konsep jajanan pasar yang dijual menggunakan perahu sehinggu disebut floating market atau pasar terapung.
Danau tersebut juga menyediakan permainan air. Kami mencoba untuk berkano ria seharga RP.50.000/kano yang memuat 2 orang. Saat kami sedang membiasakan diri mengayuh kano dengan seimbang. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. kami panik dan buru-buru berusaha menepikan kano tersebut. Karena kami masih belum biasa mengendalikan kano, alhasil kami nabrak sana sini sampai akhirnya kami berhasi menepikan kano dengan kondisi sudah basah kuyup.
Disini pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dari luar. Pengelola menyediakan banyak pilihan menu makanan yang dijual. Transaksi pembelian makanan maupun tiket permainan air harus menggunakan koin yang bisa dituker senilai dengan uang asli. Kami makan siang dengan nasi timbel komplit seharga Rp.35.000/paket termasuk air mineral.
Floating Market Lembang |
Back Home
Sekitar jam 16.00 kami pulang menuju terminal Ledeng. Dari info yang kami dapat disekitar terminal Ledeng, Damri ke leuwi panjang masih ada sampai jam 19.00 wib malam. Tapi karena kondisi Bandung yang selalu macet kalau malam minggu, maka Damri datang terlambat.
Karena jalur turun dari Lembang menuju Bandung cukup padat, kami baru sampai terminal LEdeng sekitar jam 17.30 wib. Setelah menunggu 30 menit damri tidak kunjung datang kami kembali cari informasi. Akhirnya ada seorang sopir angkot Ledeng-Kelapa yang menawari penumpang untuk mengantar ke Leuwi Panjang melalui jalur alternatif.
Sampai Lewipanjang sekitar jam 7 malam lewat, sahabat saya ketinggalan bus MGI terakhir menuju Cibinong. Akhirnya kami memutuskan naik bus Bogor. Alhamdulillah bus Bogor ini ternyata keluar tol cibinong. Dan saya naik bus Arimbi Merak-Bandung yang lewat Cikokol Tangerang dengan tarif Rp.50.000/org.
Bus berangkat jam 20.00 wib dari terminal Leuwipanjang dan sampai Cikokol Tangerang jam 23.00 Wib. Beruntung jam tersebut di tangerang masih cukup ramai. Bahkan angkot R11 jurusan perumnas 2 yang saya tumpangipun nyaris penuh penumpang.
Alhamdulillah saya sampai rumah dengan selamat sekitar jam 23.20 wib. Ternyata, one day trip Jakarta-Bandung (Lembang) bisa kok dilakukan. Walaupun terlatk jauh diluar kota Jakarta, karena adanya akses tol Cipularang, perjalan Jakarta Bandung semakin dekat dan mudah. Termasuk perjalanan wisata one day trip Jakarta-Bandung.
Berikut contekan info budget dan itinerary-nya yaa..
Bus Arimbi Bandung - Merak yang Lewat Cikokol Tangerang |
ITINERARY
06.00 - 09.30 Jakarta - Bandung (Terminal Leuwi Panjang) dengan Bus umum
09.30 - 10.00 Sarapan di terminal Leuwi Panjang
10.00 - 11.00 Terminal Leuwipanjang ke Terminal Ledeng dengan bus Damri
11.00 - 11.30 Terminal Ledeng - Boscha (naik Elf jurusan Lembang)
11.30 - 13.00 Explore Boscha dan Sholat
13.00 - 13.15 Boscha - Tangkuban Perahu (naik Elf)
13.15 - 14.00 Foto-foto di Tangkuban Perahu
14.00 - 15.00 Makan siang (banyak pilihan tempat kuliner enak di Lembang, tinggal pilih)
15.00 - 16.30 Floating Market
16.30 - 18.00 Menuju Terminal Ledeng
18.00 - 19.00 Terminal Ledeng ke Terminal Leuwi Panjang.
19.00 - 20.00 Makan malam + Beli oleh-oleh di sekitar terminal
20.00 - 23.00 Bandung - Jakarta
BUDGET
Bus Jakarta - Bandung PP Rp. 100.000
Damri Leuwi Panjang - Ledeng PP Rp. 4.000
Mobil Elf Ledeng - Boscha Rp. 3.000
Tiket masuk Boscha Rp. 7.500
Ojeg Boscha PP Rp. 8.000
Mobil Elf Boscha - T.Perahu Rp. 3.000
Tiket masuk T.Perahu Rp. 13.000
Mobil Shuttle T.Perahu Rp. 10.000
Mobil Elf T.Perahu ke Floating Market Rp. 5.000
Tiket masuk Floating Market Rp. 10.000
Tarif Kano di Floating Market Rp. 50.000 (bagi 2org, @25.000)
Makan siang di Floating Market Rp. 35.000
Mobil Elf ke Term. Ledeng Rp. 3.000
Angkot Term.Ledeng ke L.Panjang Rp. 5.000
Total Rp. 231.500
Murah meriah kan??
Tapi teteup maksimal tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Ayoo... try this experience!!
Happy Travelling ^_^
Wah, makasih ya info nya.. Sangat berguna! Saya lagi rencana mo main ke Lembang satu hari juga..
BalasHapusTapi hari Jumat, apa floating market buka di weekdays?
Maaf telat komen nih,,Floating market buka tiap hati kok. Mon - Thu: 10:00 - 17:00, Fri - Sun: 09:00 - 20:00. Harga tiket masuk Rp.10.000 sudah bisa di tukar dengan soft drink.
BalasHapusInfo dan foto lebih lengkap silahkan ke FB-nya https://www.facebook.com/FloatingMarketLembang?ref=stream&group_id=0
waaah, libur lebaran kemaren sempet ke bandung, tapi cuma ke tangkuban perahu aja :| kelewatan nih boscha sama floating market yang di lembang =="
BalasHapusklo gitu bikin edisi lembang part 2 doong.. ^^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusutk ke floating marketnya naik apa ya?
BalasHapusKlo dari terminal ledeng bisa naik elf L300 krem-hijau Ciroyom-Lembang / L300 krem-hitam Stasiun Hall-Lembang turun di deket Floating Market Lembang. Lebih jelasnya bisa cek disini yaa.. googleweblight.com/?lite_url=http://transportinfo.web.id/2014/02/24/cara-ke-floating-market-lembang/&ei=_lokzZeS&lc=id-ID&s=1&m=904&ts=1452298385&sig=ALL1Aj5xa2xnvCrFK_O4Y4OGOci8LU-T_A
Hapuskalau dari terminal leuwi panjang transportasi apa aja sih yg gampang untuk ke lembang
BalasHapusKalau angkot dari leuwi panjang kalau tidak salah tidak ada yang langsung ke lembang. Jadi sesuai info di atas dari terminal leuwi panjang ke terminal ledeng dulu, kemudian dari terminal ledeng naik Elf ke Lembang.
HapusSerunyaa ngebolang :) aku juga pingin deh. Tapi itu untuk yang ketangkuban perahu dari gerbang pintu masuknya kamu naik shuttle bis cuma 10rb ya? ko aku baca blog2 lain ada yang ditagih sampai 75rb ya. Kamu 10 rb hasil nawar kah? atau sudah ditawarin dari awal segitu?
BalasHapus