Sukri = Sukuk Ritel, ORI versi Syariah.
“Emas vs Sukri”. Untuk membandingkannya, kita nilai dari sisi Risiko, Hasil, & Likuiditas.
HASIL. Kalau bicara Hasil, Sukri & Emas jelas beda tipenya. Sukri kasi hasil bulanan & ada capital gain. Emas hanya capital gain.
Capital gain Emas tdk pasti, 20-25% dlm waktu 5thn terakhir.Capital gain Sukuk tdk pasti, rasanya selama ini berkisar +/- 5% saja.
Besarnya keuntungan (kupon) Sukri-1: 12% & Sukri-2: 8,7% per thn, dibayarkan tiap bulan. Sukri-3 blm keluar pengumumannya.
Kupon #SUKRI dibayar per bulan, transfer ke rekening, potong PPh final 15%. Emas tdk ada PPh final krn tdk ada penghasilan.
Itu dari sisi hasil ya. Sukri oke bgt tuk penghasilan bulanan, capital gainnya sih kecil. Emas oke tuk dpt capital gain yg besar.
Sekarang kita bahas dari sisi risiko. Risiko yg dibahas 2, default (gagal bayar) dan risiko harga (turun).
Sukuk disebut risk-free investment krn dikeluarkan negara, tdk mungkin default. Klo emas tdk ada Risiko Default krn bersifat fisik.
Emas = safe heaven krn jadi pegangan saat uang kertas dimakan inflasi. Apalagi saat krisis politik, cuma emas yg bisa dipercaya.
Contoh: Saat presiden Tunisia digulingkan, gak mungkin bawa uang kertas krn bisa jadi gak laku. Tapi kabur bawa 1,5ton emas. Smart.
Kalau percaya Republik ini masih ada sampai dengan 3-5thn ke depan, maka Sukri juga dijamin akan dibayar kembali. Bebas risiko.
Risiko masih ada di emas adalah emas yg palsu. Makanya tuk invest cuma disarankan LM atau koin Dinar BERSERTIFIKAT, bkn perhiasan. So, bisa dibilang Emas maupun Sukri bebas risiko dari default.
Sekarang kita bahas risiko yg kedua, yaitu risiko turun harga.
Harga jual kembali Sukri sblm jatuh tempo bisa naik/turun, selama ini kira2 +/- 5%. Tapi saat jatuh tempo, dibayar sesuai nominal.
Tapi kalau kuponnya, Sukri ttp dijamin dari awal sampai akhir tidak berubah angkanya.
Naik turun harga emas itu biasa. Dlm hitungan hari/minggu/bulan msh mungkin emas turun. Tpi dlm hitungan thn, hampir selalu naik.
Tdk ada yg menjamin harga emas. Tapi kalaupun negara hancur, uang kertas & obligasinya gak laku, emasnya ttp laku.
Sekarang faktor likuidutas yg kita lihat. Mana yg lbh likuid, emas atau Sukri?
Sukri bisa dijual ke investor lain sblm jatuh tempo, via agen penjualnya. Emas bisa dijual dimana saja, kapan saja, ke siapa saja. Sukri TDK bersifat fisik, pindah tangan hrs melalui agen agar dicatat "balik nama"nya. Emas bersifat fisik, bebas jual-beli.
Krn bersifat fisik, emas hrs disimpan dgn aman, berbiaya tentunya. Krn kertas, Sukri jga ada biaya administrasinya, relatif kecil.
Daftar harga emas per keping bisa lihat di webnya Antam, setiap hari.
Simpan emas sendiri, bebas biaya, risiko tanggung sendiri.
Simpan di bank, bayar, diasuransikan. Silakan pilih.
SUMBER
Kultwit Master Islamic Financial Planner @AhmadGozali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar