(Jakarta, 14 Juni 2019)
Tiap tahun mudik pulang kampung ke rumah mbah di Lampung tapi hampir tidak pernah sekalian traveling, bahkan wisata kuliner pun enggak, kecuali beli oleh-oleh aja. Dulu memang tidak memungkinkan karena mudiknya masih menggunakan kendaraan umum. Pun setelah mudik bawa kendaraan pribadi kami hampir tidak pernah traveling explore Lampung. Way Kambas yang setiap tahun dilewati saat mudik pun tak pernah kami mampiri, katrok banget ya? hehe.. Padahal saya, adik, dan ibu termasuk penikmat traveling dan wiskul.
Dan akhirnya, tahun ini kami mulailah petualangan keluarga ini untuk mulai explore tempat-tempat wisata di Lampung yang mulai banyak dan marak, di mulai dari way kambas. Kebetulan tahun ini pertemuan keluarga besar kakek neneknya bapak diselenggarakan di daerah dekat way kambas. Bahkan tuan rumahnya adalah pegawai way kambas. Alhasil, setelah acara silaturahim selesai kami sekeluarga langsung cusss ke way kambas diantar di pakde pegawai way kambas tadi agar bisa masuk gratis, hehe.. rezeki silaturahim ya khaaan??
WAY KAMBAS
Lumrahnya tempat wisata saat libur lebaran ya pasti rame abisss. Dari beberapa jenis wisata gajah, kami hanya kebagian nonton atraksi gajah yang sudah dilatih berbagai macam aktivitas untuk menghibur manusia mulai dari upacara bendera (salah satu gajah narik tali tiang bendera, dan lainnya hormat), main bola, joget, foto ala sarung gajah duduk, sampai main harmonika dan berhitung. Sayangnya stadion tempat atraksi kurang dirawat dengan baik. bangku semennya setengahnya hancur, pagar besi penghalang arena gajah dan penonton pada patah dan karatan, cukup menyedihkan. Wisata lainnya ada juga naik gajah yang antriannya sangat panjang, naik kereta gak yang gak tega naiknya karena 1 gajah naik 1 gerbong kereta berisi 20an orang. Dan ada trekking gajah, yaitu naik gajah menjelajah hutan habitat gajah serta memandikan gajah. Yang lebih menyedihkan adalah fasilitas toiletnya yang sangat kotor dan sedikit, sehingga antrian toilet tidak kalah panjang dengan antrian naik gajah. Semoga pemda Lampung bisa segera memperbaiki fasilitas way kambas, karena ini adalah potensi wisata yang harusnya mulai dikelola dengan baik sehingga wisatawan lokal dan luar negeri menjadi nyaman.
TELUK KILUAN
Trip berikutnya adalah Teluk Kiluan Lampung Selatan. Walaupun sama-sama Lampung tapi jarak tempuh dari rumah mbah ke sini 174KM. Kalau estimasi google akan ditempuh selama hampir 5 jam. Aktualnya karena kami belum pernah kesana dan hanya modal Bismillah dan google map, walhasil aktualnya kami tempuh 6 jam perjalan (adooh men).
Sehabis jalur bandar lampung, rute perjalanan mulai memasuki jalur susur pantai-pantai Lampung Selatan setelah Teluk Betung.Walaupun pinggir pantai, tapi jalan tidak selalu lurus, malah banyak naik turun bukitnya. Tapi jangan khawatir, kondisi jalan sudah relatif mulus dan jarang yang rusak. Mulai dari sini kita akan melewati beberapa jajaran pantai mulai dari pantai mutun (pasir putih), pantai sari ringgung (pasir putih), dan pantai Klara (pasir putih dan landai). Tapi yang paling ujung selatan ya Teluk Kiluan. Kalau mau menyebrang dari pelabuhan Ketapang juga anda bisa wisata ke pulau Pahawang yang lagi trending di instagram karena spot snorkling yang bagus dan pantai pasir putihnya yang bagus dan bersih.
Di Teluk Kiluan selain anda bisa nyebrang ke tengah laut untuk lihat Lumba-Lumba, ada juga Laguna gayau yang bisa direnangi kalau laut sedang surut dan ombak tidak tinggi. Slain itu ada juga pulau kelapa yang pasirnya putih bersih, landai dan berombak kecil hingga bisa direnangi dengan nyaman.
AKOMODASI
Untuk mencapai tempat-tempat ini menggunakan kendaraan umum memang cukup sulit, selain kendaraan pribadi opsi lainnya adalah sewa angkot (opsi termurah), sewa mobil, atau ikut travel-travel open trip yang murah meriah. Penginapan di Teluk Kiluan cukup murah. 1 kamar +1 kasur king size dan 1 kasur single size, kipas angin, toilet dalam/luar hanya seharga 250ribu bisa di isi maksimal 6 orang. Saya sekeluarga (4 orang dewasa, 2 anak kecil, dan 1 bayi) cukup sewa 1 kamar biar irit hehe. Harga tersebut sudah termasuk minum, kopi, teh gratis. Tapi belum termasuk sarapan, apalagi makan siang-malam. Biaya makan bisa di order ke pemilik penginapan dengan tarif 25rb/orang. Sewa perahu untuk lihat lumba-lumba 300rb/3 orang. Tiket ke Laguna 6rb/orang. Guide ke Laguna 50rb. Tiket ke pulau Kelapa 55b/org. Perahu ke pulau Kelapa 20rb/org. Kami masih dapat bonus Kedondong 3kg hasil metik dari pohon di depan penginapan seizin pemiliknya dong pastinya.
Untuk sampai kesini memang harus niat banget. Selain jauh, naik perahu jukung yang langsing dan terombang-ambing ombak selat sunda selama mencari lumba-lumba itu membutuhkan kondisi badan yang fit dan keberanian yang cukup serta kesabaran yang ekstra sampai bertemu si Lumba-lumba hidung botol dan paruh panjang.
Pantai Pulau Kelapa Teluk Kiluan, Lampung |
Pantai Pulau Kelapa Teluk Kiluan, Lampung |
Jenis wisata di Teluk Kiluan |
Sunset di Teluk Kiluan |
Naik Gajah di Way Kambas. Tiket 20/org |
Atraksi Gajah di Way Kambas. Tiket 20rb/org |