"Coklat juara adalah yang meleleh di mulut, bukan di tangan"
Sabtu, 18 April 2015
Jumat, 17 April 2015
Extended Marketing Mix 7P Pada Bank Syariah Mandiri
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen membutuhkan konsep pemasaran yang biasa disebut dengan istilah marketing mix. Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variable penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Empat variable atau kegiatan inti tersebut meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion), dan biasa disingkat dengan 4P. Namun karena pemasaran bukan ilmu pasti, kini marketing mix telah berkembang sesuai dengan kondisi pasar menjadi 7P dimana 3P selanjutnya yaitu proses (process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence). Extended marketing mix adalah lanjutan konsep marketing mixnya Kotler & Amstrong (1997).
Tulisan ini akan memaparkan penerapan konsep extended marketing mix pada Bank Syariah Mandiri (BSM).
1. PRODUCT
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.
Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemaasaran lainnya. Pembelian
sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Di BSM, strategi pembauran produk terutama
pada strategi pemberian merek dengan menggunakan nama perusahaan yang
dikombinasikan dengan merek produk individual (Ujang Suwarman, 2015:15).
2. PRICE
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar
konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan
sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang
dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat
fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu
namun bisa juga tiba – tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan
kondisi permintaan pasar.
Menurut Kotler & Keller (2006) perusahaan
harus melakukan tahap-tahap berikut untuk menetapkan harga suatu produk, yaitu :
1. Memilih tujuan penetapan harga
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
4. Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing
5. Memilih metode penetapan harga
6. Memilih harga akhir
Dari laporan tahunan dalam memilih tujuan penetapan harga BSM terlihat
memilih strategi penetapan harga yang berorientasi penjualan. Dengan focus pada
pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pangsa pasar agar mencapai pangsa pasar
maksimum, dan meraih pasar kelas atas dengan maksimum. Hal ini terlihat pada
focus bisnis BSM yang ditujukan pada pasar korporat bukan pasar mikro (Ujang
Suwarman, 2015: 65).
3. PLACE
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang
ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada
sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi
untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. Sehingga beberapa perusahaan
membuka kantor cabang di daerah – daerah untuk memudahkan konsumennya.
Dengan memiliki 864 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh
Indonesia BSM menggunakan strategi distribusi intensif. Dengan startegi yang
cukup masiv ini diharapkan market coverage BSM di pasar perbankan syariah
semakin luas dan mudah dijangkau oleh nasabahnya di seluruh Indonesia.
4. PROSES
BSM memastikan
bahwa setiap proses layanan nasabah mudah, murah, tapi tetap sesuai ketentuan
Bank Indonesia dengan memberikan fasilitas terbaik untuk nasabahnya. Melalui
strategi berkelanjutan yang disebutkan dalam laporan tahunan BSM tahun 2013,
BOD memastikan BSM menggunakan pendekatan triple
bottom lines dalam proses berkelanjutannya, yaitu profit, planet, dan people. Yang artinya perusahaan tidak
hanya mementingkan aspek ekonomi (profit)
saja, tapi juga memperhatikan dan mendukung aspek kemanusiaan (people) dan aspek lingkungan (planet).
5. PROMOTION
Strategi Komunikasi Produk BSM melakukan komunikasi produk bersifat Brand Building dan juga produk yang
bersifat Brand Acquiring di kota-kota
besar.
6. PEOPLE
Sampai akhir tahun 2013, jumlah
pegawai Bank mencapai 16.945 orang, meningkat 5.91% dari 15.999 orang pada
akhir tahun 2013. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus
dengan ekspansi Bank melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah
koordinasinya di berbagai daerah.
Karena sumber daya manusia merupakan faktor dominan yang menentukan
keberhasilan suatu perusahan, sebagai kekuatan yang bersumber pada potensi
manusia yang merupakan modal dasar organisasi dalam mencapai tujuan. Untuk
memastikan ketersediaan pegawai top talent pada posisi-posisi strategis baik
untuk saat ini maupun untuk saat yang akan datang, Bank menerapkan Talent
Management System, yaitu : talent
acquisition, talent identification, talent development, dan talent retention.
7. PHYSICAL ENVIRONMENT
Strategi ini dijalankan melalui program Corporete Social Responsibility (CSR). Melalui pendekatan triple
bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic
indicators), kinerja lingkungan (environmental
indicators), dan kinerja sosial (social
indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para
pemegang saham (shareholders), tetapi
juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
yang lebih luas yaitu nasabah/konsumen, masyarakat dan lingkungan. Dengan kata
lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang
sebesarbesarnya bagi masyarakat (people),
dan lingkungan (planet).
Kebijakan CSR dijalankan melalui misi BSM keempat yaitu mengembangkan nilai-nilai syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC” PT Bank Syariah Mandiri 277 Laporan Tahunan 2013 sebagai Value-Driven Company yang secara terus menerus di implementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior yaitu Social Enviroment Care: memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial.
Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; No.09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana Program.
Jumat, 13 Maret 2015
My First Marketing Class
DESY ERY K
Student
of Master Program in Management Syariah MB IPB (www.mb.ipb.ac.id)
Graduated student of Islamic State University (www.uin-jkt.ac.id)
Graduated student of Islamic State University (www.uin-jkt.ac.id)
MARKETING CLASS
Lecturer
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
sumarwan@mb.ipb.ac.id
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F.
Dr. Kirbandoko, M.S.M.
Dr. Ir. Mukhammad Najib, M.M.
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F.
Dr. Kirbandoko, M.S.M.
Dr. Ir. Mukhammad Najib, M.M.
Marketing adalah dunia yang
awalnya tidak saya minati karena first impression saya mengenai kata
marketing adalah salesman. Salesman yang terbayang pertama kali
adalah salesman panci door to door atau salesman credit card yang
mengejar pengunjung-pengunjung mall. Salesman seperti ini membuat saya kurang
impresif pada cara berjualan maupun jenis pekerjaannya.
Tapi takdir berkata lain,
setelah memasuki dunia kerja sampai satu titik saya justru di challange
untuk memimpin sebuah team sales tanpa pengalaman sama sekali. Saya belajar
dari dasar bagaimana cara yang efektif untuk memasarkan sebuah produk yang sama
sekali jauh dari dunia perempuan pada umumnya, yaitu spare part alat berat yang
sebelumnya hanya pria saja yang menjadi salesnya.
Dari situlah akhirnya saya
mulai menikmati bersentuhan dengan dunia sales & marketing yang saya sebut
sebagai “the art of sales & marketing” dengan mengamalkan jurus learning
by doing. The art of sales & marketing yang saya maksud disini adalah
bagaimana cara masing-masing para pemasar melakukan seni berkomunikasi dan gaya
bernegosiasi dengan customer/konsumen serta jenis promosi dan memasarkan produk
yang berbeda-beda.
Sejujurnya, saat pertama kali
membaca modul mata kuliah manajemen pemasaran saya lumayan shock karena disana tercantum
5 nama dosen, yang dalam bayangan saya adalah 5 dosen dikalikan minimal 1 tugas
dari masing-masing dosen dalam 3 bulan kuliah, belum ditambah dengan tugas dari
dosen mata kuliah yang lain. Pusing dan mual langsung melanda. Tapi kemudian
saya sadari bahwa ini adalah konsekuensi atas pilihan saya untuk kuliah lagi
dan mengubah maindset dengan tidak menjadikannya beban tapi membaliknya
dengan menikmati setiap proses tersebut dengan menganggapnya tantangan yang
harus ditaklukkan.
Materi manajemen marketing
yang pertamakali disampaikan
Dr Mukhamad Najib, MM seperti segmentasi customer, tipe-tipe pasar, product
positioning, planning sales marketing target sangatlah menarik dan memberikan sudut pandang
baru bagi saya. Kami
diajari dengan ilustrasi cerita actual yang dialami oleh banyak perusahaan dan terjadi
di pasar dunia. Tugas mempresentasikan jurnal mengenai
“Pengaruh agama dalam menyikapi
iklan–iklan produk kontroversial “ memberikan wawasan baru mengenai
bagaimana latar belakang agama seseorang dan ketaatan beragaman juga berdampak
pada efektifitas iklan sebagai salah satu alat pemasaran”. Disinilah kemudian kami
diberikan kesadaran betapa besar peluang pasar muslim dunia yang belum tergarap
maksimal oleh umat Islam itu sendiri tapi justru banyak dimafaatkan oleh non
muslim.
Prof. Ujang Suwarman membuat
mata kuliah ini semakin menarik lagi dengan gaya lecturernya yang easy going,
humoris, dan more practical sehingga kami sangat antusias dan merasa
tertantang dengan tugas-tugas smart creative yang sebelumnya mungkin
belum pernah kami lakukan seperti membuat blog, melakukan e-learning,
membuat marketing plan bahkan membuat cara memperkenalkan diri yang unik
dengan menuliskan biodata masing-masing mahasiswa seperti seorang penulis buku
di portal e-learning MB IPB. Materi kuliahnya ditulis dalam buku yang
disusun bersama mahasiswanya dengan bahasa yang mudah dicerna dan yang paling
penting mudah dipraktikkan karena simple & sangat jelas dengan banyak
sekali contoh kasus.
So marketing for me now is
become “from haters to be lovers”.
Text Book
Ujang Sumarwan (editor). 2015. Pemasaran Strategic:
Perspektif Perlilaku Konsumen dan Marketing Plan. IPB Press.
Silahkan download e-book:2015
01 BUKU Pemasaran Strategik Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing
Plan
Sumarwan
Ujang; Agus Djunaedi;
Aviliani; H.C Royke; Jusuf Agus Sayono; Rico R Budidarmo; Sofyan Rambe. (Strategic
Marketing: Strategy for Corporate Growth and Share Holder Value).-Pemasaran
Strategik: Strategi Untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi
Pemegang Saham . Published byInti Prima, Februari 2009, ISBN 979-450-451-3
Please dowload link below for book preview:
Silahkan download
e-book:
Sumarwan, U., Achmad Fachrodji., Adman Nursal.,
Arissetyanto Nugroho., Erry Ricardo Nurzal., Ign Anung Setiadi., Suharyono.,
Zeffry Alamsyah. 1st Printing. 2011. Marketing Strategic: Value
Based Marketing and Marketing Metrics. Pemasaran Strategik: Persfektif
Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor, IPB Press.
Silahkan download e-book:
Pemasaran strategik menguraikan bagaimana sebuah perusahaan harus memahami konsumen, sehingga dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan guna meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.Pemasaran adalah memahami berbagai kebutuhan para pelanggan dan mengembangkan sebuah proposisi untuk menawarkan nilai yang superior. Melalui penyediaan nilai pelanggan yang lebih tinggi maka manajemen dapat memberikan dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi pula kepada para pemegang saham. Nilai suatu merek dagang terbentuk dari kepercayaan para pelanggan terhadap merek dagang perusahaan. Kepercayaan ini membentuk relasi antara merek dan pelanggan yang mendorong preferensi, loyalitas merek, dan keinginan untuk mempertimbangkan produk dan jasa baru yang ditawarkan perusahaan di masa depan dengan merek tersebut. Buku ini juga menguraikan bagaimana langkah-langkah untuk membangun ekuitas merek serta menjelaskan beberapa metode untuk mengukur ekuitas merek.
Langganan:
Postingan (Atom)