Sabtu, 27 Oktober 2012

Backpacker ke 4 Kota, 2 Negara dalam 6 Hari

Kuala Lumpur, Penang, Krabi + Phi Phi Island, dan Bangkok

Sudah lama saya berniat ke Bangkok. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri keindahan dan kemegahan Grand Palace dan seribu Wat (Candi) yang ada di Bangkok.

Setelah sekian lama berburu tiket promo ke Bangkok, akhirnya sampailah pilihan jatuh ke promo dari Mandala Tiger yang sedang membuka jalur penerbangan baru Jakarta - Bangkok. Harganya sih masih relatif mahal yaitu sekitar 700 ribu, tapi karena pas kebeneran dapet cuti dan ada temen jalan, akhirnya kami ambil promo tersebut walaupun akhirnya kami dapat harga 950 ribu include pajak untuk tiket Bangkok - Jakarta hari Sabtu 27 Oktober 2012. Sedangkan untuk berangkat kami ambil Jakarta - Kuala Lumpur dengan tiket 250rb untuk hari senin, 22 Oktober 2012. Tiket sudah ditangan, berangkat....!!

Walaupun saya dan Reni sudah pernah ke KL sebelumnya, tapi ada beberapa tempat yang belum kami kunjungi, maka kami pun sepakat untuk explore KL sekali lagi. Selain itu, dari semua jalur darat menuju Bangkok, harga tiket pesawat pada tanggal yg kami pilih, harga paling murah adalah via KL. Jadi, sekali mendayung, 1-2 negara terlampaui, hehee..

Day 1 - Kuala Lumpur

Take off dari Terminal 3 on time jam 07.30wib sampai KL jam 10.30 waktu KL beda 1 jam dengan Jakarta. Heran deh, padahal kan KL sejajar dengan medan klo di peta, kenapa mereka memaksakan diri dengan berbeda 1 jam lebih awalnya?

Pertama tama kami menuju KL sentral, pusat transit semua transportasi di KL. Disana kami menitipkan tas ransel kami diloker yang disewakan. Harganya variatif tergantung besar loker. Kami masukkan tas kami bertiga di satu loker seharga 10RM. Kemtudian kami makan siang di KFC dengan paket lunch seharga 5,59 RM yang isinya nasi, 1 ayam, salad, dan medium coke. Baru setelah itu beli tiket kereta malam menuju Penang.

Setelah urusan di KL sentral selesai, kami langsung menuju Batu Caves menggunakan KTM Komuter dari KL sentral dengan harga tiket 1 RM. Beda jauh dengan Komuter yang ada di Jakarta, kereta ini canggih, baru, dan sangat bersih. Dari luar bentuknya mirip LRT, bedanya ya ini KRL dan jalannya lebih lambat dari LRT.

Selanjutnya, kami sholat di Masjid Jameek. Di sekitar masjid Jameek ternyata banyak bangunan tua yang cantik dan terawat. Langsung deh, kamera kami gak berhenti jeprat-jepret sana sini.

Berbekal peta yang kami dapat di pusat informasi pariwisata Bandara LCCT KL, kami menelusuri jalan demi jalan sesuai petunjuk peta. Dari sekitar lapangan Merdeka tempat gedung tua cantik berdiri, kami jalan menuju Pasar Seni. Disini kami niat belanja oleh-oleh kemudian sholat magrib di masjid Nasional. Ditengah jalan kami menemukan tempat makan halal pakistani yang masakannya enak, murah dan paling penting bumbunya cocok di lidah indonesia kami.

Karena jalan yg tidak searah dengan pasar seni akhirnya kami batal sholat magrib di masjid Nasional. Setelah makan, kami lanjut ke Pasar Seni masih dengan jalan kaki. Sampai pasar seni, okta dan reni langsung belanja oleh-oleh sementara saya hanya beli coklat Beryls favorite di stand coklat boutique tempat saya pernah beli coklat yang sama tahun lalu.
 
Dari Pasar Seni kami lanjut ke Petaling street yang terletak 250 meter ke arah kiri dari pasar seni. Disana saya sempat beli gantungan kunci khas KL yg juga bisa berfungsi sebagai gunting kuku dan pembuka botol. 1 set ada 6 buah seharga 13 RM (di Pasar Seni 15 RM tidak bisa ditawar). Kami juga beli kaos KL seharga 6 RM, murah karena kaosnya tipis.

Saat itu sudah jam 20.30, perjalan kami lanjutkan ke menara kembar Twin Tower Petronas untuk foto session sampai jam 10 malam.

Day 2 - Penang

Menuju penang menggunakan kereta malam dari KL Sentral, kami sengaja memilih kelas dengan tempat tidur dan tidak di gerbong ujung agar tidak dekat dengan lokomotif yang sangat berisik.

Berangkat jam 11 malam kami sampai di stasiun Butterwood jam 05.00 subuh dengan kondisi jalanan yang masih sangat sepi dan gelap. Setelah sholat subuh di musola stasiun sambil menunggu agak terang kami lanjut berjalan kaki ke pelabuhan ferry untuk menyebrang ke Penang. Letak pelabuhan tidak terlalu jauh, hanya sekitar 200 meter dari stasiun. Nyebrang feri-nya juga gak lama, cuma 30 menit.

Sampai Penang kami sarapan nasi lemak dan samosa, lalu menuju terminal bus.
Pelabuhan penang satu area dengan terminal bus penang. Jadi turun kapal bisa langsung pilih bus sesuai tempat tujuan. Ada juga free shuttle bus atau bus wisata gratis untuk keliling penang diterminal itu. Tinggal tanya aja sama kernet bus yang ada disana. Biasanya bus wisata gak masuk terminal, tapi ngetem didepan terminal.

Yang menarik di penang ada 2 hal, pertama penang terkenal sebagai pusat wisata kuliner Malaysia. Kedua, penang juga terkenal dengan wisata kota tua karena banyak bangunan tua zaman penjajahan inggris yang masih terawat rapi bahkan masuk ke dalam world herritage.

Tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi rekomedasi saya, adalah Kek Lok Si temple yaitu sebuah temple dengan patung budha yang gede luar biasa terletak disebuah bukit dengan pemandangan ciamik. 

Lalu kami juga mengunjungi bukit bendera atau nama lainnya penang hills, tempatnya sih semacem puncak bukit gitu, tapi viewnya adalah seluruh kota penang. Tapi yang paling seru menurut saya ya kereta untuk naik turun bukitnya. Semacam trem dengan jalaur naik turun yang cukup curam karena tingkat kemiringannya 45-60 derajat cuuuy.. Terakhir ya foto-foto di sekitar wilayah yang masuk kawasan gedung tua/world heritage. 

Untuk wisata kuliner pusatnya ada ditempat makan yang namanya gurney drive, semacam outdoor food court dengan berbagai makanan khas malaysia yang banyak banget pilihannya. Kalo kesini hati-hati ya, karena walaupun malaysia mayoritasnya muslim tapi banyak juga beredar makanan tidak halal. Dan di gurney drive ini dibagi 2 area, yaitu area makanan halal dan non halal. Gurney drive buka malam hari dan tutup sekitar jam 11 malam. 

Karena gurney drive terletak jauh dari penginapan kami di tunehotel penang dan kondisi yang sudah sangat malam serta cukup lelah akhirnya kami memutuskan pulang ke hotel naik taksi dengan harga nego bukan harga argo yaitu 20RM.

Day 3 - Road to Krabi

Jam 6 pagi kami sudah dijemput travelcar yang kami booking tadi malam diresepsionis sebuah hotel yang akan membawa kami menuju Krabi town di wilayah Thailand. Walaupun bangku depan/samping driver kosong, kami tidak bisa duduk disitu karena sudah dibooking oleh langganan si driver. Ternyata first in first out tidak berlaku, padahal kami yang pertama dijemput. Sialnya lagi saya lupa dimana menaruh kwitansi pembayaran travelcar. Untungnya si driver cukup baik hati tetap mengizikan kami naik mobilnya. Kami bersyukur karena belum tentu driver yang lain sebaik dia. Jangan dicontoh ya guys. Simpan baik baik bukti bayar travel car anda karena pasti ditagih lagi oleh drivernya.
Dijemput pertama memang membuat kami harus bangun dan cek out hotel pagi-pagi sekali dan harus rela mengikuti si driver menjemput penumpang lainnya. Positifnya adalah kami jadi bisa melihat bagian lain penang yang tidak sempat kami kunjungi kemarin termasuk universitas sains malaysia yang terletak di Penang.


Dengan travelcar ini kami juga menyebrangi jembatan yang terbentang sepanjang 13,5 KM antara pulau penang dan kota georgetown. Jembatan ini adalah salah satu jembatan terpanjang seasia tenggara loh, seru juga dan anginnya lumayan kenceng.

Lepas melewati jembatan, mobil langsung masuk tol yang menghubungkan malaysia thailand. Di mobil ini tidak hanya kami yang pakai jilbab, ada 2 ibu rumah tangga dan 1 mahasiswi yang ternyata adalah warga thailand selatan yang pulang untuk merayakan hari raya idul adha lusanya (kami travelling di long weekend idul adha). Sepanjang perjalanan ini kami berhenti 3 kali. 1 kali dipinggir tol karena ada pemeriksaan dari polisi malaysia, pemberhentian yang kedua adalah disemacam rest area gitu dimana kami bisa makan siang atau beli oleh-oleh. Best found saya disini adalah white coffie buatan penang. Rasanya enak menurut saya. Lebih enak dari nescaffe. Rasa kopinya lebih ringan (pastilah namanya juga white coffie) tapi tetap enak dan mantaps. Saya bisa menilai karena saya termasuk penggemar kopi sejenis latte dan capucino tapi jarang ngopi di starbuck kecuali ditraktir *just inpoh* hahaha..

Pemberhentian ke3 adalah perbatasan. Disini kita perlu turun mobil dan mengantri di imigrasi. Dimana mana jika urusan cap imigrasi kan gratis ya? Khususnya untuk negara free visa. Tapi diperbatasan ini anda perlu menyelipkan 2RM di passport anda. Semacam retribusi tidak resmi tapi biasa. Hmm..

Selesai imigrasi kami naik travelcar yang sama dan melanjutkan perjalanan. Kami sampai kota hatyai jam 3 sore. Dikota ini ternyata kami dioper ke mobil lain untuk melanjutkan perjalanan ke Krabi town. Sambil menunggu mobil tersebut kami cari makan siang halal pertama kami di wilayah thailand.

Ternyata yang menjemput kami semacam angkot odong-odong yang biasa beroperasi di wilayah tsb. Kami diantar ke terminal antarkota. Disini kami pindah travelcar lagi menuju ke Krabi town. Dalam perjalanan kami sempat berhenti disemacam rest area untuk istirahat solat asar jamak. Olala, ternyata drivernya muslim dan kami ketemu di musola. 

Sampai Krabi town jam 8 malam membuat kami cukup was was karena kami masih harus menuju pantai Aonang yang terletak 30 menit dari Krabi town tempat penginapan yang sudah kami booking. 

Pada pagi hingga sore hari sebenarnya ada tuktuk atau angkot odong-odong yang melayani jalur krabi ke pantai aonang. Kalau malam hari begini yang ada hanya taxi dalam bentuk mobil pribadi dengan tarif 150 baht. Karena tidak ada pilihan akhirnya kami naik taxi. Bersyukur driver taxinya baik dan mau membantu cari resort yang sudah kami booking. Kalau tidak dibantu supir taxi kami pasti kesulitan mencari penginapan kami karena tidak banyak penduduk yang paham bahasa inggris.

Beruntung lagi penginapan kami ternyata benar benar dipinggir pantai. Walaupun tidak langsung menghadap pantai tapi pantai bisa dicapai hanya dengan jalan kaki 5 menit. Note penting adalah kamar yang kami sewa ternyata hanya boleh dihuni 2orang karena kami ber3 jadinya kena charge tambahan. Dan hati-hati saat mencari tempat makan, karena kami sempat terjebak ditempat makan dengan harga makanan yang nyaris menguras baht kami -_- 

Selesai makan, kami langsung mencari travel agent yang bisa membawa kami ke phi phi island ke esokan paginya. Paket tour ke phi phi island ternyata menghabiskan waktu seharian. Kami sempat ragu karena sorenya kami sudah harus menuju Bangkok dengan bus jurusan Krabi Bangkok yang berangkat jam 5 sore dari Krabi. Sementara paket tour juga baru selesai jam 5 sore. Akhirnya travel agent memberikan solusi, yaitu jika kami menggunakan taxi mereka menuju terminal Krabi maka mereka akan buat tour selesai jam 4. Sehingga kami bisa ikut tour Phiphi island tapi tidak ketinggalan bis ke Bangkok. Kami kami disarankan untuk pesan tiket busnya dahulu.

Sayangnya malam itu toko yang menjual tiket bus sudah tutup sementara pagi pagi sekali sebelum kami berangkat ke krabi tokonya juga belum buka, hadeeh..

Day 4 - Phi Phi Island

Akhirnyaaaa.... Jadi juga kami berangkat ke phiphi island, horeeee...!!! But,, where are the others? Kok kantor travelnya masih tutup? Kok jalanan sepi amat? Trus turis lain yang mau ke phiphi island mana? Apa kami kepagian ya? Tapi sesuai info semalam kami udah standby jam 7 pagi didepan kantor travel. Setengah jam nunggu tiba-tiba fortuner hitam berhenti didepan kami dan menyapa saya. Drivernya memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa dia jemput kami untuk diantar ke kapal yang akan membawa kami ke phiphi island. Kami dijemput fortuner pemilik travel (yang driver in ownernya travel agent ternyatah) karena tuktuk yang seharusnya jemput kami sudah lewat sebelum kami sampai alias kami telat (hsss..endonesah,,maapkeun kami, hehee..). Dan bener aja kamilah yg terakhir sampe dipantai sebelum naik boat. Maap ya guys, dan makasih udah nungguin kami, he he..
 
Boat kami cukup besar berkapasitas sekitar 30 orang. Sekapal hanya kami bertiga dari Indonesia. Lainnya ada turis lokal, Singapore dan bule-bule. Dalam one day tour ini kami berhenti di 3 pulau dan 2 snorkeling point yang keren semua dan please noted bersih! Ini nih bedanya pengelolaan wisata thailand dan indonesia. Kita harus belajar banyak memgenai hal ini dari Thailand. Karena pengelolaan wisata yang baik ini pulalah Thailand menjadi negara dengan tingkat kunjungan turis terbesar di dunia. 
Pulau pertama (saya lupa nama pulaunya) yang kami singgahi adalah sebuah pulau kosong, berpasir putih, berombak kecil, dan bersih! Disini kami hanya foto-foto dan jalan menyusuri pinggir pantai. Bule bule langsung berebut lapak buat berjemur. Setelah 1 jam boat kami jalan lagi, kali ini ke sebuah Goa disalah satu tebing karang yang menjadi spot snorkeling pertama. Sayangnya kami tidak bisa ikutan nyemplung karna kami tidak bawa baju ganti dan juga karena after tour kami akan langsung berangkat ke Bangkok, jadi tidak akan sempat bilas jika kami ikut nyemplung.
Setelah itu kami menuju phiphi island tempat Leonardo di caprio syuting film. Lokasi pantainya dikelilingi pulau pulau karang seperti di raja ampat. Berpasir putih, lagi lagi bersih banget walaupun turis bejubel kayak cendol. Dan eksotis karena dilatarbelakangi hutan hijau. Setelah puas foto-foto kami menuju phiphidon, pulau utama di phiphi island untuk makan siang, istirahat dan solat. Disini sebagian turis tinggal untuk menginap. Sisanya kembali melanjutkan tour ke spot snorkeling ke 2. Setelah itu boat kembali ke pantai aonang dan kami langsung menuju terminal menggunakan fortuner yang sama dengan tadi pagi yang memang sudah kami sewa sekaligus dengan paket tour phiphi island.
Sampai terminal kami langsung ke loket untuk membeli ticket bus ke Bangkok. Jam 17.30 waktu setempat bus berangkat menuju Bangkok. Perjalanan kami tempuh selama 11 jam. Beruntung bus antar kota di Thailand sangat bagus dan nyaman. Busnya bertingkat dan kami dapat duduk di lantai atas. Supir bus berseragam putih hitam dengan topi persis pilot pesawat. Didalam bus ada pramugari yang membagikan selimut dan snack box. Kami sempat berhenti makan disebuah restoran cina yang menyediakan makanan halal.

Day 5 Bangkok

Sampai terminal Bangkok yang kondisinya gak beda jauh sama terminal kampung rambutan, kami langsung cari taxi menuju kadubes Indonesia di Bangkok. Karena hari itu pas idul adha, makanya kami cari kedubes RI agar bisa sholat ied. Kenapa kami tidak sholat di masjid lokal alasannya simple, karna kami belum mandi sedangkan kami baru bisa cek in hotel siang hari. Nah, di kadubes harapannya kami bisa mandi gratis dengan nyaman, kan gak lucu sholat ied tapi gak mandi. Beginilah resiko backpacker, mandipun terlunta-lunta, he he.

Naik taksi pun kami sempat tertipu. Mayoritas taksi bangkok memang tidak mau menggunakan argo, maunya pakai harga tembak. Setelah cukup banyak taksi kami stop akhirnya ada juga taksi yg mau pakai argo. And you know what? Yes right kami diputer puter dulu keluar masuk tol supaya argonya tinggi. Oyaampun asiaaaahh... Gak dimana-mana taksi perilakunya sama ajah. Alhamdulillah di Kadubes kami bisa mandi, sholat Ied dan makan bakso gratis yang disediakan kadubes. Dari kadubes kami naik bus ke hostel jalan khaosan road. Setelah istirahat sebentar dan makan siang, sholat jamak taqdim dzuhur-asar, kami lanjut jalan-jalan ke grand palace, emerald budha, sleeping budha/wat pho, wat arun, dan mall MBK. 
 
Dari hotel ke grand palace pun kami hampir kena tipu tuk tuk. Driver-driver tuk tuk bilang grand palace jauh kalau jalan kaki, jadi mereka nawarin naik tuk tuk. Berbekal google maps ternyata deket-deket aja jaraknya.
Khaosan Road (lokasi hotel kami) ke Grand palace : 1.5 km - 20 menit jalan kaki.

Grand palace ke emeral budha : 300 meter - 3 menit jalan kaki
Grand Palace ke Sleeping budha/wat pho : 750 meter, 9 menit jalan kaki
Wat pho ke Wat arun : 350 meter, 10 menit nyebrang sungai pakai kapal wisata
Wat arun jadi destinasi paling sore karena disini terkenal dengan view sunsetnya. Tapi mesti sabar dan hati-hari naik 318 anak tangga dengan kemiringan 45 derajat ya.

Day 6 Bangkok - Jakarta

Hari terakhir di Bangkok kami ke weekend market chatuchak untuk shopping oleh-oleh. Saya beli gantungan kunci 2 lusin, t-shirt dan tas-tas lucu khas thailand setelah itu langsung naik kereta BTS ke Bandara. Di Bandara kami beli snack khas Thailand untuk oleh-oleh dan sisa baht saya belikan makan siang di pesawat menuju Jakarta.

Budget & Itinerary's
Day 1
Airport tax 100rb
Bus bandara KLIA to KL central 13RM
Sewa loker 10RM (share cost b3)
Makan siang 10RM
LRT KL center to batu caves PP 4RM
LRT KL center to petronas PP 4RM
Makan malam 10RM
Train to Penang 7,5RM

Day 2
Ferry to Penang 5RM
Bus Penang to hostel 2RM
Bus to kek lok so temple 2RM
Bus to Penang hils 2RM
Trem Penang hils 20 RM
Makan siang 10 RM
Bus Penang hils gurney drive 4RM
Makan malam 10RM
Taxi gurney drive to hostel 20RM (share cost b3)
Hostel 55RM (share cost b3)

Day 3
Travel minibus penang-krabi 65RM
Taxi krabi to pantai aonang 500baht (share cost ber3)
Hostel 650baht (share cost ber3)

Day 4
Packet tour phiphi island 1200baht
Taxi pantai aonang to terminal krabi 500baht (share cost ber3)
Bus krabi-bangkok 600baht

Day 5
Hostel in Bangkok 2 night 3000baht (share cost ber3)
Htm grand palace 400baht
Htm emerald budha free
Htm way pho 50baht
Htm way arun 59 baht
Htm madam Tussaud 809baht
Taxi river to wat arun 20baht
BTS to MBK mall 40baht
Taxi to hostel 100baht (share cost ber3)

Day 6
Taxi to BTS stadium 50baht (share cost ber3)
BTS to chatuchak market 40 baht
BTS to airport 80baht
 
Total
193.5 RM
4901 Baht
Kalau di konversi sekitar 2 juta rupiah (tahun 2012) exclude biaya makan di Bangkok krn saya lupa rekap.