Minggu, 03 Juni 2012

Backpacker ke Gunung Papandayan Garut

Danau Tosca - Gunung Papandayan
Jika Bandung yg dijuluki Paris van Java, maka Garut juga memiliki julukan tak kalah keren yaitu Swiss Van Java. Selain kompleks Gunung Guntur, kota Garut juga dikepung gunung lain, yaitu Papandayan, Cikuray, Haruman, dan Talaga Bodas. Posisi geofrafis Garut yg dikelilingin oleh pegunungan dan berhawa sejuk ini dianggap mirip dengan kondisi kota Swiss sehingga diberi julukan Swiss Van Java oleh orang-orang Belanda zaman dahulu.

Trip 2 hari 2 malam ini memang tidak bisa menjangkau semua tempat wisata alam kota Garut yg cukup banyak, tapi lumayan bisa menjangkau beberapa tempat wisata alam yg cukup terkenal yang akan saya tulis dalam 2 judul terpisah agar lebih maksimal infonya. Karena tulisan ini dedicate untuk para pecinta travelling baik ala ransel maupun koper.
Kanan Atas - Tegal Alun (Edelweis Park)

Gunung/Kawah Papandayan

Gunung yang terletak 29 km dari Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Papandayan memiliki ketinggian 2.622 meter di atas permukaan laut. Gunung yang masih aktif ini terakhir meletus pada November tahun 2002. Kawasan wisata gunung Papandayan sangat cocok untuk para pendaki pemula. Selain tidak banyak membutuhkan persiapan yang lengkap seperti para pendaki profesional (pecinta alam). Kontur tanah Papandayan yang landai telah membentuk jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan siapa pun untuk mendaki hingga mencapai bibir kawah. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai pendakian.


Persiapan Pendakian

Pakailah sepatu yang mempunyai cengkraman yang kuat, jangan memakai sandal sekali pun sandal tersebut sandal gunung karena jalur kawah berbatu tajam. Kenyamanan dan feeling safety pada penggunaan alas kaki akan membuat anda percaya diri atas pijakan kaki dan yang terpenting membuat anda menjadi lebih cepat melangkah.
Bawalah masker atau handuk untuk menutup hidung saat bau belerang terasa menyengat hidung bisa sekali-kali membasahi handuk dengan air mineral yang dibawa agar berfungsi sebagai filter oksigen. Perhatikan arah angin yang berhembus, sebisa mungkin berjalan searah dengan angin. Mantel ataupun payung juga jangan sampai ketinggalan. Cuaca yang tidak menentu bisa menyelamatkan tubuh anda dari basah kuyup maupun peralatan memotret dari kerusakan. Mintalah informasi sebanyak-banyaknya pada penjaga pos pendakian saat melakukan registrasi pendakian.

Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai camping ground Pondok Salada. Dua jam pendakian ini sebetulnya sudah termasuk dengan kegiatan snapshot sana-sini. Karena bagi pendaki profesional hanya membutuhkan waktu 45 - 60 menit untuk mencapai pondok salada.

Memandang Lautan Kaldera

Suhu kawah yang masih relatif tinggi di Gunung Papadayan justru menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi para pengunjung untuk mengamati secara dekat kawah tersebut. Papandayan memiliki sekitar 14 kawah, setiap kawah mengeluarkan asap yang berbeda-beda, ada yang putih dan ada yang berwarna kekuningan. Pascaletusan kawah yang besar (Nagrak) tertimbun longsoran dan membentuk danau yang dari kejauhan berwarna kebiru-biruan. Saat ini terdapat empat kawah baru yang sama-sama mengeluarkan asap sulfur berwarna putih kekuningan. Keempat kawah tersebut masih cukup muda, sehingga sangat berbahaya apabila pengunjung tidak berhati-hati. Jauhilah kontur permukaan tanah yang berwarna kekuningan, karena tanah tersebut masih belum kuat.

Melanjutkan pendakian kembali hingga mencapai Gunung Salju istilah penduduk lokal menamai lokasi tersebut. Dinamakan Gunung Salju karena seluas mata memandang hanya kombinasi antara hamparan endapan debu vulkanik pasca letusan 2002 yang bercampur dengan vegetasi suwagi yang mati mengering. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi ini.

Jalur pendakian yang cukup curam sedikit memacu andrenalin saat menapakkan kaki. Lokasi ini sebagai pilihan yang tepat untuk menikmati lautan kaldera Papandayan seutuhnya. Asap belerang yang membumbung serta lembayung senja dengan latar belakang Gunung Cikuray seolah menikmati sebuah lukisan yang digoreskanNya. Sayang kalau dilewatkan begitu saja, raih kamera anda dan snapshot lah. Untuk menikmati senja di lokasi ini, para pelancong bisa memulai pendakian dari pemukiman warga sekitar pukul 14.00. Dengan estimasi waktu yang tepat serta dukungan cuaca yang baik para pengunjung bisa menemukan surganya Garut.

Rute

Bagi yang memulai perjalanan dari Jakarta bisa memilih jalur darat dengan menggunakan bus dengan trayek Jakarta-Garut. Anda bisa naik dari terminal Kampung Rambutan dengan tujuan terminal Guntur, Garut. Ongkos untuk kelas ekonomi sekitar Rp 33.000 sedangkan yang ber-AC Rp 35.000. Sesampainya di terminal Guntur anda bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan mini bus dengan jurusan Cikajang. Anda cukup membayar Rp 5.000 untuk turun di Cisurupan, kemudian perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan ojek dengan membayar Rp 20.000 untuk sampai ke pemukiman warga yang digunakan untuk start poin pertama pendakian. Atau kalau berombongan anda bisa menyewa mobil dari Terminal Guntur hingga ke pemukiman warga, sebagai patokan harga anda bisa menawar hingga Rp 150.000

Jika mau ke situ/candi cangkuang  turunnya jangan di terminal Guntur, tapi bilang aja sama keneknya turun di Leles.  Dari situ tinggal naek angkot or delman, Rp. 3000/orang.

Tips
1. Angkutan bak terbuka dari cisurupan ke pos pendakian papandayan hanya ada di pagi hari saja, sampai sekitar jam 8-9 pagi. Setelah itu yang ada hanya ojeg. Ongkos ojeg cukup mahal, yaitu 20.000/org karena memang jarak yg cukup jauh dan terjal karena jalanan yg tidak mulus. Alternatif lebih murah dan simple adalah dengan mencarter angkot dari terminal guntur.

2. Untuk makan malam saat kemping, jika anda tak mau repot memasaknya sementara mie instan saja tidak cukup, maka anda bisa beli nasi goreng bungkus hanya 7500-8000/bungkus di warung-warung yg banyak tersebar dipos pendakian/parkir mobil untuk dibawa ke atas.

Ini bukan tips dari pendaki professional...
Jadi boleh diikuti boleh juga tidak, hehee..
I just wanna make it simple but fun & happy in travelling
Perkiraan Budget Perorang
Bus JKT-GARUT PP : 70.000
Sewa angkot Guntur-Papandayan 150Rb/10 : 15.000
Registrasi Pendakian Sukarela : 2000
Sewa Pik-Up Papandayan-Guntur : 15.000
Logistik saat kemping : 20.000
Rakit ke candi cangkuang : Borongan Rp.80.000 kapasitas 20 org (@4000/org)
Tiket masuk candi cangkuang : 3000

Itinerary Papandayan - Garut ::
Jum'at
21.30 - 22.00 Kumpul terminal Rambutan
22.00 – 03.00 Tiba di terminal Guntur - Garut
Sabtu
03.00 – 05.00 mencari cari masjid unt leyeh2 +sholat subuh
05.00 – 06.00 Sarapan
06.00 – 07.30 Menuju gunung Papandayan
07.30 – 09.30 Trekking menuju camping ground Pondok Salada
09.30 - 13.00 Ishoma + gelar tenda
13.00 - 17.00 Ekplore Gn.Papandayan (Hutan mati, Danau Tosca, Gunung Salju).
17.00 - 18.00 Sunset attack at Papandayan
18.00 - 21.00 Kemping di Pondok Salada Papandayan

Minggu
05.00 – 06.00 Sunrise attack
06.00 – 09.00 Tegal Alun via Jalur Air & Jalur Batu
09.00 – 10.00 Bongkar tenda dan persiapan Turun
10.00 – 12.00 Turun gunung
12.00 - 13.00 Ishoma13.00 - 15.00 Menuju terminal Guntur + Beli Oleh-oleh15.00 - 21.00 Menuju Jakarta
Happy Travelling ^_^